Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memberikan konseling peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) berkebutuhan khusus.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3AP2KB Kota Batam Sri Yanti menjelaskan kegiatan ini dilakukan setelah pihak dari SMP Negeri 16 Batam mengajukan permintaan konseling.
“Kami lakukan konseling di kantor untuk delapan peserta didik hari ini. Ini merupakan bagian dari Program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Dang Merdu,” katanya di Batam, Selasa.
Puspaga merupakan program dari bidang Pemenuhan Hak Anak yang fokus untuk mengedukasi masyarakat tentang peningkatan kapasitas orang tua dalam bentuk konseling dan konsultasi.
Konseling dilakukan dengan melibatkan orang tua, guru Bimbingan Konseling (BK), serta guru biasa yang telah mendapatkan pelatihan untuk menangani siswa berkebutuhan khusus.
Bidangnya, kata dia, sedang mengupayakan adanya guru inklusi di setiap sekolah yang dapat membantu dan mendukung siswa berkebutuhan khusus di lingkungan pembelajaran.
“Anak-anak yang kami dampingi rata-rata memiliki kebutuhan khusus dengan Intelligence Quotient (IQ) di bawah rata-rata. Pendampingan ini tidak hanya fokus pada anak, tetapi juga memberikan edukasi kepada orang tua dan guru mengenai cara mendukung mereka saat pembelajaran dan di rumah,” kata Sri.
Konseling akan kembali dilaksanakan pada Kamis (21/11) mendatang untuk delapan siswa dari sekolah yang sama.
“Jadi karena ada 16 peserta didik, kami bagi menjadi dua sesi karena kalau terlalu ramai takutnya tidak kondusif,” ujarnya.
DP3AP2KB Batam berharap kegiatan ini dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengembangkan potensi mereka sekaligus meningkatkan kesadaran orang tua dan guru dalam memberikan dukungan yang tepat.