Batam (ANTARA Kepri) - Pemerintah pusat menyepakati anggaran sebesar Rp366 miliar untuk membangun terminal dermaga utara Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, yang akan dikerjakan selama tiga tahun kedepan.
"Anggaran telah disepakati oleh pemerintah pusat. Saat ini lelang sudah berjalan, pembangunan akan segera dilakukan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin.
Pada tahun pertama, kata dia, pagu anggaran sebesar Rp63,7 miliar akan digunakan untuk pemancangan dan pendalaman alur laut serta beberapa pembangunan dasar lainnya.
Tahun kedua, kata dia, akan menelan anggaran sekitar Rp200 miliar, dan tahun ketiga Rp102 miliar.
"Anggarannya akan dikeluarkan berdasarkan tahap pembangunan," kata dia.
Menurut dia, perluasan dilakukan agar pelabuhan tersebut tetap layak digunakan sebagai pendukung status Batam sebagai daerah perdagangan bebas.
Berdasarkan data BP Batam, saat ini panjang dermaga Pelabuhan Batuampar mencapai 1.050 meter dari 3.600 meter yang direncanakan.
Djoko menjelaskan kedalaman pada sisi dermaga adalah 6-12 LWS (lower water sea/dari dalam laut) meter dari 14 LWS meter yang direncanakan.
Kapasitas bongkar muat Pelabuhan Batuampar hanya 230 ribu TEUs (twenty feet equivalent units /unit padanan dua puluh kaki) per tahun dari 1,5 juta TEUs baru yang direncanakan, sedangkan kapasitas sandar kapal sebesar 35 ribu ton.
"Dengan pembangunan tersebut kami berharap pelabuhan Batuampar akan mampu bersaing dengan pelabuhan bongkar muat lain di kawasan Asia Pasifik," kata Djoko.
Pelabuhan Batuampar adalah pelabuhan bongkar muat terbesar dari tiga fasilitas pelabuhan bongkar muat yang ada di Batam. Dua pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Barang Kabil dan Pelabuhan Sekupang.
(KR-LNO/R010)
"Anggaran telah disepakati oleh pemerintah pusat. Saat ini lelang sudah berjalan, pembangunan akan segera dilakukan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin.
Pada tahun pertama, kata dia, pagu anggaran sebesar Rp63,7 miliar akan digunakan untuk pemancangan dan pendalaman alur laut serta beberapa pembangunan dasar lainnya.
Tahun kedua, kata dia, akan menelan anggaran sekitar Rp200 miliar, dan tahun ketiga Rp102 miliar.
"Anggarannya akan dikeluarkan berdasarkan tahap pembangunan," kata dia.
Menurut dia, perluasan dilakukan agar pelabuhan tersebut tetap layak digunakan sebagai pendukung status Batam sebagai daerah perdagangan bebas.
Berdasarkan data BP Batam, saat ini panjang dermaga Pelabuhan Batuampar mencapai 1.050 meter dari 3.600 meter yang direncanakan.
Djoko menjelaskan kedalaman pada sisi dermaga adalah 6-12 LWS (lower water sea/dari dalam laut) meter dari 14 LWS meter yang direncanakan.
Kapasitas bongkar muat Pelabuhan Batuampar hanya 230 ribu TEUs (twenty feet equivalent units /unit padanan dua puluh kaki) per tahun dari 1,5 juta TEUs baru yang direncanakan, sedangkan kapasitas sandar kapal sebesar 35 ribu ton.
"Dengan pembangunan tersebut kami berharap pelabuhan Batuampar akan mampu bersaing dengan pelabuhan bongkar muat lain di kawasan Asia Pasifik," kata Djoko.
Pelabuhan Batuampar adalah pelabuhan bongkar muat terbesar dari tiga fasilitas pelabuhan bongkar muat yang ada di Batam. Dua pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Barang Kabil dan Pelabuhan Sekupang.
(KR-LNO/R010)