Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam menangani kasus pembunuhan ayah (40) dan nenek (69) yang diduga dilakukan oleh seorang remaja (14) di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Sudah berkoordinasi dengan tim penyidik dan lembaga penyedia layanan DKI Jakarta," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu malam.

Menurut dia, tim layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 KPPPA saat ini sedang melakukan pendampingan terhadap ibu yang menjadi korban dan juga pendampingan terhadap anak berkonflik dengan hukum.

"Menugaskan tim layanan SAPA melakukan pendampingan," kata Nahar.

Pihaknya mendesak agar kepolisian dapat segera mengungkap motif kasus ini.

Baca juga: Remaja yang bunuh ayah dan neneknya di Cilandak lakukan cek urin

Selain itu, kepolisian juga diminta menangani kasus ini dengan menggunakan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), mengingat pelakunya masih berusia anak.

"Harus diungkap motifnya, dan ditangani secara tepat, baik pelaku maupun korbannya," kata Nahar.

Sementara itu, Remaja penusuk ayah (APW) dan nenek (RM) hingga tewas di Cilandak, Jakarta Selatan mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia, seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung.

Gogo menyebut, pihaknya masih belum bisa memastikan motif remaja MAS (14) ini bisa melakukan perbuatan tersebut karena proses penggalian keterangan dari yang bersangkutan masih berlangsung.

Selain itu, Gogo juga belum bisa memastikan apakah ada dendam dibalik motif pembunuhan tersebut.

Baca juga: Remaja di Jaksel tusuk ayah dan nenek hingga hewas

Menurut Gogo, hal ini masih terlalu awal untuk menyimpulkan terkait motif.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mengetes kondisi kejiwaan anak tersebut.

Selain itu, Gogo mengungkap berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, polisi menemukan ceceran darah di sejumlah sudut ruangan.

"Jadi, untuk darah yang kita temukan adalah di tempat tidur si ayah dan ibu, setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu di bawah, di depan kamar nenek dan ruang tamu," ungkap Gogo.

Lalu, polisi juga menemukan bercak darah di tembok garasi, dekat pagar, hingga sekitar jalan depan rumah.

Hal itu diketahui karena MAS sempat mengejar ibunya yang menyelamatkan diri dengan memanjat pagar hingga berlari ke depan rumah tetangganya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPPPA koordinasi dengan polisi dalam kasus pembunuhan ayah dan nenek

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024