Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan memprioritaskan pengembangan kawasan strategis dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sepanjang tahun 2025.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyebut bahwa perencanaan ini juga selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan ekonomi Indonesia tumbuh hingga 8 persen.

"BP Batam bertugas untuk menjadikan Batam sebagai salah satu destinasi unggulan investasi di Indonesia. Melalui sejumlah perencanaan yang ada, saya optimis ekonomi Batam akan kembali tumbuh lebih dari 7,04 persen," ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Batam, Rabu.

Kegiatan infrastruktur prioritas meliputi pengembangan prasarana pendukung konektivitas darat, prasarana bidang perumahan dan permukiman, serta sarana pengembangan kawasan industri guna mendukung Prioritas Nasional 3 yang menitikberatkan kepada akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen pada lima tahun mendatang (2025-2030), kata Rudi, target investasi rata-rata per tahun di Batam mesti sebesar Rp115 triliun.

"Kami pun mengharapkan dukungan dari seluruh komponen daerah agar target ekonomi ini bisa tercapai. Tentunya kita semua harus saling berkolaborasi dalam menyukseskan rencana kerja pemerintah selama lima tahun mendatang," tambah Kepala BP Batam itu.

Saat ini, BP Batam tengah menggesa pengembangan terhadap beberapa sektor dalam mendukung iklim investasi dan industri unggulan yang ada. Antara lain dengan melakukan pengembangan terhadap Bandara Internasional Hang Nadim (Terminal Kargo), pengembangan Pelabuhan Batu Ampar serta pembangunan infrastruktur jalan koridor utama dengan tujuan menjadikan Batam sebagai Hub Logistik Internasional.

Tidak hanya itu, BP Batam juga berupaya untuk memaksimalkan Kawasan Ekonomi Strategis (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) dan industri kedirgantaraan (KEK MRO).

"Ada juga KEK Kesehatan yang fokusnya kepada sektor pariwisata kesehatan terintegrasi. Sehingga, langkah-langkah ini dapat memberikan nilai tambah terhadap Batam ke depan sehingga investasi pun bisa terus tumbuh," tutupnya.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024