Batam (ANTARA) - Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan Sistem Surveilans Terintegrasi mencegah penyebaran wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) di wilayah setempat.

Kepala BBKK Batam Ahmad Hidayat di Batam, Rabu, mengatakan sistem tersebut dilakukan bekerja sama dengan pihak maskapai pesawat, kapal penumpang, pengelola pelabuhan, bandara, fasilitas kesehatan, hingga Dinas Kesehatan setempat yang telah terintegrasi dengan sistem pengawasan untuk perjalanan.

“Meskipun ini virus baru, kami sudah tetap melakukan surveilans. Dan kita lakukan pemeriksaan pada penumpang atau pendatang luar negeri yang menunjukkan gejala influenza. Kita lakukan pemeriksaan, ambil sampel dengan swab dan di cek di laboratorium kita,” ujar Ahmad.

Baca juga: Diskan Batam salurkan bantuan alat tangkap ke 75 KUB pada tahun 2024
 

Dalam proses pengambilan sampel, pihaknya memastikan hal itu berlangsung dengan cepat sehingga tidak mengganggu waktu perjalanan pengguna jasa.

“Penumpang tidak boleh ada hambatan dalam perjalanan, jadi kita perlu tes yang cepat tidak mengganggu waktu perjalanan mereka, sehingga kita perlu alat tes yang cepat. Tapi kan alat tes yang cepat ini tingkat sensitifitas pasti beda dengan pengecekan laboratorium yang memang lebih akurat,” kata dia.

BBKK Batam juga turut menyiapkan alat tes PCR untuk pengambilan sampel secara swab terhadap penumpang atau pendatang luar negeri.

“Jadi kami fungsinya seperti skrining, kemudian untuk lebih meyakinkan lagi kita kirim ke laboratorium,” kata dia.

Ahmad menjelaskan gejala HMPV mirip dengan gejala infeksi pada sistem pernapasan secara umum. Meski mudah menular, infeksi virus HMPV umumnya hanya menyebabkan gejala ringan dan sering kali bisa sembuh sendiri.

“Seperti influenza juga, inkubasi kesembuhan tergantung pada daya tahan tubuh. Jadi disarankan juga kepada masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat, menggunakan masker. Apalagi kalau kondisi imun tubuh sedang kurang sehat, supaya tidak tertular,” kata Ahmad.

Baca juga: Pembongkaran pemukiman Tembesi, 1.445 personel tim terpadu dilibatkan


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025