Natuna (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mendata rumah dan bangunan di wilayah itu yang terdampak gelombang pasang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika dikonfirmasi dari Natuna, Senin, mengatakan gelombang pasang yang terjadi pada Minggu (12/1) telah merusak beberapa bangunan dan menyebabkan abrasi di wilayah pesisir.

 

Menurut beberapa data yang terkumpul, wilayah yang terdampak gelombang pasang meliputi Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kecamatan Bunguran Barat, Kecamatan Bunguran Utara Kecamatan Seluan, Kecamatan Pulau Laut, dan Kecamatan Pulau Tiga Barat.

"Untuk bangunan dan warga yang terdampak masih dalam tahap pendataan," ucap dia.

Ia menerangkan pihaknya intensif berkoordinasi dengan dinas, kecamatan, desa dan satuan kerja lainnya untuk mengetahui perkembangan dan guna memudahkan dalam mengambil tindakan.

Ia mengingatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan setempat untuk selalu waspada dan segera mengambil langkah antisipasi guna meminimalisasi risiko.

Langkah jangka pendek yang bisa dilakukan, kata dia, yaitu berupaya menghindari beraktivitas di wilayah terdampak, mengungsi dan memindahkan barang berharga ke tempat aman, serta segera melapor kepada para pemangku kepentingan setempat apabila melihat atau mengalami keadaan darurat yang membahayakan jiwa dan bangunan.

"Tetap selalu waspada dan tingkatkan upaya pencegahan, utamakan keselamatan dan barang-barang yang berharga," ucap dia.

Sedangkan langkah jangka panjang, yakni dengan berupaya tidak membangun bangunan di wilayah berisiko bencana.

 

 

Namun, apabila terpaksa, kata dia, bangunan wajib tahan terhadap cuaca ekstrem.

Hal lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengusulkan pembangunan yang mengedepankan mitigasi bencana kepada pemerintah di setiap musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di setiap jenjang.

"Untuk jangka panjang, dinas terkait juga melakukan mitigasi struktural untuk mencegah bencana gelombang pasang dan abrasi ini, termasuk juga bangunan yang kuat terhadap cuaca ekstrem," ujar dia.


Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025