Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) bakal memacu pertumbuhan ekspor guna mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2025.

"Dengan kemampuan keuangan daerah yang ada sekarang, tentu jadi tantangan sekaligus peluang bagi kita semua untuk merealisasikan target ekonomi 8 persen, kita harus tetap optimistis bisa tercapai," kata Sekdaprov Kepri Adi Prihantara di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.

Sekda menyebut ada beberapa upaya yang akan dilakukan Pemprov Kepri untuk meningkatkan perekonomian 2025 hingga mencapai 8 persen, yang paling utama ialah menggenjot kegiatan ekspor produk-produk unggulan ke luar negeri, seperti besi dan baja, lalu suku cadang kendaraan, hingga perkapalan, terutama di Kota Batam.

Selain itu, kata dia, Pemprov Kepri juga akan menggenjot PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang, Bintan, untuk meningkatkan produksi alumina agar kegiatan ekspor terus bertumbuh.

"Dengan ekspor yang tinggi, maka pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat," ujar Sekda.

Adi menyampaikan jika berkaca pada data BPS bahwa di triwulan IV 2024, perekonomian Kepri meningkat 6,49 persen dibanding triwulan III 2024 yang sebesar 5,02 persen.

Menurutnya, capaian positif ini sebagai sinyal pemulihan ekonomi di Kepri yang semakin kuat.

Dikatakannya, pertumbuhan yang signifikan pada triwulan IV menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong sektor industri pengolahan dan investasi telah memberikan hasil yang positif.

"Namun, kita harus terus bekerja keras agar pertumbuhan ini semakin inklusif dan merata ke seluruh wilayah. Pemerintah siap berkolaborasi dengan dunia usaha dalam memajukan perekonomian Kepri," ujarnya.

Selain itu, Pemprov Kepri akan terus mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil supaya meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pemikiran baru untuk memperkuat ekonomi daerah.

Belanja pemerintah juga akan menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami akan terus mendukung investasi, memperbaiki infrastruktur, serta memastikan iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kepri," tegasnya.

Adi turut menekankan pentingnya menjaga suplai kebutuhan pangan, baik dari sektor pertanian maupun perikanan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

"Termasuk program makan bergizi gratis (MBG), diyakini berdampak pada ekonomi daerah melalui pemanfaatan bahan pangan lokal," sebut Adi.

 


Pewarta : Ogen
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2025