Batam, Kepri (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mulai melakukan berbagai persiapan pada Februari ini untuk pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) Tahun 2026.
Kepala BPS Kota Batam Eko Aprianto menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi terhadap pelaku usaha di Batam guna memastikan pendataan lebih akurat saat sensus berlangsung.
"Sensus ekonomi dilakukan setiap 10 tahun sekali dan untuk persiapan 2026, kami sedang mengumpulkan data awal dari pelaku usaha, seperti koperasi dan asosiasi, agar target pendataan lebih jelas," ujarnya saat dihubungi di Batam, Kepri, Sabtu.
Baca juga: Polresta Barelang tidak tahan warga Rempang
Selain itu, BPS Kota Batam juga sedang melakukan pemetaan wilayah untuk pelaksanaan survei dan profiling, untuk mengombinasikan data inventarisasi dengan yang ada di lapangan.
Sementara itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan pendataan untuk statistik potensi desa yang akan fokus terhadap perkembangan desa, termasuk melakukan survei jumlah warung serta pelaku usaha di tingkat desa dan kelurahan.
BPS Kota Batam juga akan merilis publikasi tahunan "Batam dalam Angka 2024" pada 28 Februari mendatang dan publikasi ini memuat berbagai indikator sosial dan ekonomi yang menggambarkan perkembangan Kota Batam di tahun 2024.
Eko mengatakan bahwa salah satu survei penting yang tengah berjalan saat ini adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang menjadi dasar estimasi tingkat kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tingkat kabupaten/kota.
"Susenas dilakukan sekali dalam setahun di tingkat kabupaten/kota, berbeda dengan tingkat provinsi yang dilakukan dua kali, yaitu pada Maret dan September. Namun, dalam dua tahun terakhir, pelaksanaannya dimajukan ke Februari untuk menghindari bias akibat perubahan pola konsumsi selama bulan Puasa," katanya menjelaskan.
Selain Susenas, BPS Batam juga tengah melakukan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), yang menjadi dasar estimasi ketenagakerjaan, termasuk tingkat pengangguran dan sektor kerja.
Baca juga: BC Batam gagalkan penyeludupan 7 kg sabu melalui bandara
Sakernas dilaksanakan dua kali dalam setahun, dengan survei besar pada Agustus dan survei kecil pada Februari.
BPS Kota Batam juga rutin melakukan empat survei bulanan, yaitu survei Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur inflasi, perkembangan transportasi udara dan laut, ekspor-impor, serta perkembangan sektor pariwisata.
"Batam merupakan salah satu dari 150 kota yang menjadi indikator inflasi nasional, sehingga survei IHK sangat penting untuk memantau tingkat inflasi. Insya Allah empat survei bulanan terus berjalan dan akan terus ada," tutupnya.
Dengan berbagai persiapan untuk survei mendatang, BPS Kota Batam harap dapat terus menyajikan data yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.