Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan dapat melakukan efisiensi hingga mencapai Rp129 miliar.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid, di Batam, Kamis, mengatakan dari pemotongan anggaran di tahap awal pihaknya berhasil melakukan efisiensi sekitar Rp85 miliar.
Ia menambahkan, untuk mencapai angka Rp129 miliar ini masih diperlukan anggaran sekitar Rp43 miliar.
"Sesuai arahan pimpinan perangkat daerah agar memangkas belanja yang tidak prioritas sesuai amanat Inpres. Sehingga target kami melakukan efisiensi sebesar Rp129 miliar ini dapat terealisasi" ujar Jefridin.
Dia menyampaikan sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, efisiensi anggaran dilakukan terhadap belanja perjalanan dinas, sewa hotel, alat tulis kantor, cenderamata, serta menghilangkan kegiatan yang tidak skala prioritas.
Dengan begitu, Jefridin meminta perangkat daerah kembali melakukan penyisiran agar jumlah belanja yang diefisiensikan meningkat.
Sementara itu, untuk optimalisasi PAD, seluruh dinas penghasil diminta berupaya mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak dan retribusi daerah.
Menurut Jefridin, perangkat daerah penghasil telah membuat inovasi dan melakukan terobosan untuk meningkatkan pajak dan retribusi daerah.
“Objek pajak yang akan dioptimalkan pendapatannya adalah pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, parkir, PJU, reklame dan pajak daerah lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, Pemkot Batam berupaya mengoptimalkan pelayanan publik di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, di Batam, Selasa (25/2), mengatakan hal itu diperlukan peran setiap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung kebijakan pemerintah serta melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Ia juga meminta seluruh jajaran OPD untuk bekerja selaras dengan kebijakan pemerintah pusat serta mengedepankan prinsip efisiensi dalam menjalankan program-program pemerintahan.
“Kita semua adalah pelayan masyarakat, dan saya ingin memastikan bahwa kita bekerja untuk kepentingan masyarakat," ujar Li Claudia.