Natuna (ANTARA) - RSUD Natuna, Kepulauan Riau, memastikan bahwa aksi damai yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan, tidak akan mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit itu.
"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa," ujar Humas RSUD Natuna, Harpen Suryadi, saat dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu terkait rencana aksi damai yang dilakukan tenaga kesehatan pada Senin, (10/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa aksi damai tersebut merupakan buntut dari kebijakan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Natuna.
Baca juga: Polda Kepri tindak tegas sembilan personel yang peras pengguna narkoba
Menurut dia, Direktur RSUD tidak lepas tangan terkait pemotongan TPP tersebut dan telah berupaya semaksimal mungkin agar TPP tidak dipangkas, namun kebijakan ini sudah final dan merupakan keputusan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Kami sudah menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh direktur kepada pegawai. Beliau sudah berusaha menyampaikan aspirasi kepada TAPD maupun DPRD," ujar Harpen.
Ia menegaskan bahwa RSUD tidak memiliki wewenang untuk melarang tenaga kesehatan melakukan aksi dan juga tidak terlibat dalam keputusan tersebut.
"Kami mengimbau agar tenaga kesehatan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ucap dia.
Baca juga: Amsakar serahkan santunan kepada 1.000 anak yatim piatu
Di tempat terpisah, Penanggung Jawab Aksi, Urai Andri Kurniawan, menjelaskan bahwa aksi damai yang akan digelar pada Senin mendatang merupakan bentuk ketidakpuasan aliansi tenaga kesehatan, yang terdiri atas dokter dan perawat, terhadap kebijakan pemotongan TPP.
"Dalam aksi ini, ada dua poin yang akan kami sampaikan. Pertama, mempertanyakan alasan penurunan TPP. Kedua, menyampaikan harapan kami ke depannya," ujar Andri.
Ia menegaskan bahwa aksi ini akan dilakukan setelah pelayanan di RSUD selesai, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) tetap beroperasi. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang berobat.
Ia juga menambahkan bahwa surat izin telah disampaikan kepada pihak kepolisian
"Aksi akan kami lakukan pukul 13.00 WIB di Kantor Bupati Natuna, dengan titik kumpul di RSUD Natuna," ucap dia.
Baca juga:
Ditpolairud selidiki penyebab kapal tanker alami kecelakaan laut di Punggur
BPJS dan Pemkot Tanjungpinang perkuat validitas data peserta PBPU pemda