Batam (ANTARA Kepri) - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
Kepulauan Riau melakukan aksi solidaritas dan mengecam pemutusan
hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 100 buruh pengurus organisasi
buruh PT Samsung Elektronik Indonesia (SEIn) Bekasi, Jawa Barat, Senin.
"PT SEIn telah melakukan pembrangusan pada serikat pekerja dengan melakukan PHK terhadap Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik-Elektrik (PUK SPEE) FSPMI. Padahal PUK SPEE FSPMI PT SEIn disahkan melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi," kata Koordinator Garda Metal FSPMI, Suprapto saat melakukan aksi di Simpang Kabil Kota Batam, Senin.
Namun, kata dia, PT SEIn justru malah melakukan PHK terhadap seratusan pekerja outsourcing dan pekerja kontrak yang rata-rata merupakan pengurus PUK SPEE FSPMI di perusahaan tersebut.
"Ini sebuah ketidakadilan. Kami minta mereka dipekerjakan kembali dan manajemen yang anti serikat buruh harus diproses dan dipenjarakan," kata dia.
FSPMI, kata dia, juga menolak aksi premanisme sebagai upaya pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh yang dilindungi oleh undang-undang.
"Pada 19 November 2012 terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan massa terhadap anggota serikat pekerja FSPMI di kawasan Lippo Cikarang berpusat di PT Samsung. Massa memaksa anggota serikat pekerja untuk melepaskan atribut serikat dengan kekerasan bahkan disusul dengan pengrusakan terhadap sekretariat buruh. Itu sangat mengusik ketenangan buruh," kata Suprapto.
Menurut Suprapto yang dilakukan oleh manajemen PT SEIn dan kekerasan oleh massa tak dikenal telah melanggar konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Demikian juga dengan UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan maupun UU 21/2000 tentang serikat pekerja/buruh.
"Ini harus diusut. Tidak boleh dibiarkan terjadi di Indonesia. Cara-cara premanisme akan mengusik kaum buruh," kata dia.
Aksi yang dilakukan pada saat lalulintas tengah padat tersebut sempat mengakibatkan kemacetan walaupun beberapa petugas kepolisian sudah berupaya mengatur kendaraan yang lewat.
Simpang Kabil merupakan jalur utama ke berbagai kawasan industri di Batam sehingga arus lalulintas jalur tersebut selalu padat terutama pada pagi dan sore hari saat pergantian jam kerja. (ANTARA)
Editor: Rusdianto
"PT SEIn telah melakukan pembrangusan pada serikat pekerja dengan melakukan PHK terhadap Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik-Elektrik (PUK SPEE) FSPMI. Padahal PUK SPEE FSPMI PT SEIn disahkan melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi," kata Koordinator Garda Metal FSPMI, Suprapto saat melakukan aksi di Simpang Kabil Kota Batam, Senin.
Namun, kata dia, PT SEIn justru malah melakukan PHK terhadap seratusan pekerja outsourcing dan pekerja kontrak yang rata-rata merupakan pengurus PUK SPEE FSPMI di perusahaan tersebut.
"Ini sebuah ketidakadilan. Kami minta mereka dipekerjakan kembali dan manajemen yang anti serikat buruh harus diproses dan dipenjarakan," kata dia.
FSPMI, kata dia, juga menolak aksi premanisme sebagai upaya pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh yang dilindungi oleh undang-undang.
"Pada 19 November 2012 terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan massa terhadap anggota serikat pekerja FSPMI di kawasan Lippo Cikarang berpusat di PT Samsung. Massa memaksa anggota serikat pekerja untuk melepaskan atribut serikat dengan kekerasan bahkan disusul dengan pengrusakan terhadap sekretariat buruh. Itu sangat mengusik ketenangan buruh," kata Suprapto.
Menurut Suprapto yang dilakukan oleh manajemen PT SEIn dan kekerasan oleh massa tak dikenal telah melanggar konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Demikian juga dengan UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan maupun UU 21/2000 tentang serikat pekerja/buruh.
"Ini harus diusut. Tidak boleh dibiarkan terjadi di Indonesia. Cara-cara premanisme akan mengusik kaum buruh," kata dia.
Aksi yang dilakukan pada saat lalulintas tengah padat tersebut sempat mengakibatkan kemacetan walaupun beberapa petugas kepolisian sudah berupaya mengatur kendaraan yang lewat.
Simpang Kabil merupakan jalur utama ke berbagai kawasan industri di Batam sehingga arus lalulintas jalur tersebut selalu padat terutama pada pagi dan sore hari saat pergantian jam kerja. (ANTARA)
Editor: Rusdianto