Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menilai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) efektif dalam mendeteksi sekaligus menangani masalah psikis remaja dengan pendekatan preventif.
Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi menjelaskan CKG bukan hanya melihat kondisi fisik, melainkan juga persoalan kesehatan mental remaja yang tak terlihat.
“Gangguan seperti depresi, kecemasan, hingga masalah prososial dan hubungan dengan teman sebaya berhasil terdeteksi lebih awal. Artinya, CKG sangat bermanfaat dalam memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan anak-anak dan remaja kita,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Senin.
Hasil skrining terbaru menunjukkan persoalan mental dan emosional paling banyak ditemukan pada rentang usia 11-18 tahun atau setara akhir SD hingga SMA.
Menurutnya, data tersebut menjadi dasar bagi tenaga medis untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut.
Baca juga: Dinkes Batam: Budaya perilaku hidup bersih dan sehat jadi perhatian CKG di sekolah
Hasil skrining dikembalikan ke sekolah agar ada kaderisasi pos pelayanan terpadu (posyandu) remaja serta edukasi mengenai pertolongan pertama pada masalah psikologis.
“Kalau ada suatu masalah, anak memiliki tempat untuk curhat atau mendapat bantuan. Dengan pola ini, anak-anak bisa mendapat pendampingan sejak dini, bahkan sebelum masalah berkembang menjadi lebih serius,” tambah Didi.
Hal senada disampaikan dokter Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Belakangpadang Vanny. Ia menilai masalah psikis remaja terjadi karena perubahan hormonal yang mempengaruhi kondisi fisik maupun mental anak.
Baca juga: Pemprov Kepri berupaya tambah BTS guna atasi daerah lemah sinyal
“Remaja sering membandingkan diri dengan teman sebaya, baik dari segi penampilan fisik atau gaya hidup. Misalnya, remaja perempuan yang baru menstruasi, lalu khawatir soal tinggi badan dan diet, atau mulai terobsesi dengan skincare. Situasi ini bisa memicu kecemasan dan perasaan tidak nyaman antar-teman,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, dokter maupun tenaga kesehatan yang menemukan masalah psikis pada anak akan merujuk siswa untuk ke puskesmas, serta mendorong peran aktif sekolah.
“Paparan materi, pelatihan kader, hingga pembentukan lingkungan sekolah yang mendukung adalah langkah yang sedang kami juga dorong melalui program ini,” ujarnya.
Baca juga:
Senin, cuaca Kepri diprakirakan berawan
Gubernur Kepri pastikan tak ada kenaikan gaji dan tunjangan DPRD tahun ini