Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) memfokuskan program magang di sektor pariwisata pada tahun 2026 guna mendukung program magang kerja nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepri Dicky Wijaya mengatakan program itu akan menyasar 500 peserta yang akan disalurkan ke hotel-hotel di seluruh wilayah setempat.
"Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem di wilayah kita," kata Dicky di Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: Dua kabupaten/kota di Kepri capai target 100 persen pembentukan posbakum
Dicky menyebut Pemprov Kepri mendukung penuh program magang kerja nasional yang memberikan angin segar bagi para fresh graduate atau lulusan baru/profesional tingkat pemula di seluruh Indonesia.
Program itu dirancang sebagai solusi strategis dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan, dengan skema magang selama enam bulan disertai honorarium setara Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai domisili peserta.
"Harapan kami dengan adanya dukungan APBN tahun 2026, program magang ini dapat diperluas dan memberi lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Kepri," ujarnya.
Dicky menambahkan Pemprov Kepri sejak tahun 2023 telah menjalankan program magang daerah dengan hasil yang menggembirakan.
Program tersebut dinilai sangat strategis dan terbukti membantu masyarakat Kepri masuk ke dunia industri.
Baca juga: Polda Kepri kaji jalur penyelamat di Tiban untuk tekan angka kecelakaan
Pada 2023, lanjutnya, dari 487 peserta yang mengikuti magang, 437 orang berhasil ditempatkan atau setara 91,85 persen.
Sementara pada 2024, jumlah peserta meningkat menjadi 643 orang, dengan tingkat penempatan 90,22 persen atau sebanyak 622 peserta diterima bekerja.
“Angka ini menunjukkan bahwa hampir semua peserta yang mengikuti magang bisa langsung terserap di dunia kerja. Artinya, program ini efektif mempertemukan kebutuhan tenaga kerja dengan industri,” ungkapnya.
Program magang di Kepri menerapkan sistem kolaboratif antara pemerintah dan pelaku usaha, termasuk dalam hal pembiayaan transportasi bagi peserta magang.
Model ini dianggap berhasil karena menguntungkan kedua belah pihak, yakni pemerintah mendapat dukungan penyerapan tenaga kerja, sementara dunia usaha mendapat SDM siap pakai.
Baca juga:
Cuaca Kepri hari ini masih diprakirakan berawan
Gubernur: Pustakawan Kepri harus beradaptasi dengan AI