Batam (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau menjelaskan peranan penting bursa kerja khusus (BKK) dimiliki 35 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi di daerah setempat dalam menghubungkan lulusan dengan dunia usaha dan industri.

“Penyerapan tenaga kerja melalui BKK dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari job matching, pemetaan lulusan, hingga kolaborasi dengan perusahaan untuk membuka akses informasi lowongan kerja,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Disnaker Batam Nurul Iswahyuni dihubungi di Batam, Sabtu.

Pihaknya mencatat hingga saat ini 35 SMK dan dua perguruan tinggi di daerah tersebut memiliki BKK sebagai sarana mempercepat penyerapan tenaga kerja berasal lulusan baru, membangun kerja sama yang erat antara sekolah dengan perusahaan, serta menyediakan informasi ketenagakerjaan yang relevan.

Ia menyebut dua perguruan tinggi di daerah itu yang sudah memiliki BKK, yakni Universitas Internasional Batam (UIB) dan Politeknik Batam.

Ia menjelaskan peranan Disnaker Batam dalam pendampingan dan pembinaan terhadap sekolah-sekolah yang sudah memiliki BKK terdaftar.

“Kami melakukan monitoring dan evaluasi, bimbingan teknis, serta penyuluhan. Namun untuk sekolah yang belum memiliki BKK, pembinaan belum bisa dilakukan,” kata dia.

Ia mengatakan efektivitas BKK dalam mengurangi angka pengangguran setelah kelulusan dapat terlihat dari laporan penempatan kerja alumnus.

Namun, kata dia, hingga saat ini belum semua BKK menyampaikan laporan secara rutin tentang hal tersebut, meskipun seharusnya dilakukan setiap bulan atau per semester.

“Yang sudah kami terima laporan tahun ini baru dari SMKN 3, SMKN 7, SMKS Maitreyawira, SMKS Satu Bangsa Harmoni, dan SMKS Advent,” katanya.

Dengan peran aktif BKK, ia berharap, semakin banyak lulusan SMK dan perguruan tinggi di Batam bisa langsung terserap dunia kerja sesuai bidang keahlian dan minat.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025