Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyiapkan alat pengolah sampah organik untuk menghasilkan pupuk kompos ramah lingkungan.
Bupati Natuna Cen Sui Lan di Natuna, Selasa, mengatakan alat tersebut berada di rumah kompos yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024.
“Dengan adanya rumah kompos ini, diharapkan bisa menjawab masalah yang sering dihadapi petani terkait mahalnya harga pupuk. Selain itu, sampah organik yang biasanya hanya dibuang, bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai,” ucap dia.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas (PSLB3PK) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Natuna, Poller Sirait, mengatakan rumah kompos itu direncanakan mulai beroperasi pada 2026.
Keberadaan rumah kompos diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta menyediakan pupuk murah dan ramah lingkungan bagi petani.
Rumah kompos dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti mesin pengayak, pencacah, hingga tempat penyimpanan.
Saat ini Pemkab masih menyiapkan sarana dan prasarana tambahan agar rumah kompos dapat beroperasi secara maksimal.
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan Pelabuhan Selat Lampa menjadi pintu ekspor-impor
"Pengelolaannya nanti akan melibatkan masyarakat melalui kelompok-kelompok yang dibentuk, sementara Pemkab berperan sebagai fasilitator dan pengawas,” katanya.
Poller menambahkan, salah satu kebutuhan yang masih harus dipenuhi adalah penyediaan tong sampah berukuran besar untuk memudahkan proses pengumpulan dan pemilahan sampah.
Ia menjelaskan, partisipasi masyarakat penting dalam mendukung pengoperasian rumah kompos, terutama dalam melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Dengan begitu, sampah yang masuk ke rumah kompos sudah dalam kondisi terpilah sehingga lebih mudah diolah menjadi pupuk.
Selain mendukung sektor pertanian, program ini juga sejalan dengan pengembangan kawasan Geopark Gunung Ranai yang menekankan prinsip kelestarian lingkungan.
Dengan pengolahan sampah berbasis kompos, Natuna tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga memperlihatkan komitmen menjaga lingkungan hidup di wilayah perbatasan.
“Tujuan utama dibangunnya rumah kompos ini adalah untuk mendukung Geopark Ranai Darat,” ujar Poller.
Baca juga: Kemensos beri sembako dan alat tidur ke wali siswa Sekolah Rakyat Natuna
Baca juga: MPL Sekolah Rakyat Natuna resmi dimulai hari ini