Batam, Kepri (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan dana bergulir sebesar Rp11 miliar pada 2026 untuk memperkuat akses permodalan bagi pelaku usaha mikro dan koperasi.

"Tahun ini kami siapkan Rp11 miliar dan untuk tahun 2026 juga akan tetap di angka tersebut," kata Kepala Diskum Salim saat dihubungi di Batam, Kamis.

Menjelang akhir 2025, Diskum Batam telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp3,7 miliar bagi 33 pelaku usaha mikro dan satu koperasi.

Dibandingkan dengan tahun 2024, Salim memperkirakan akan sedikit turun di tahun ini.

"Kayaknya tahun ini sedikit turun. Tahun 2024 realisasinya mencapai Rp5,545 miliar untuk 58 usaha mikro," kata Salim.

Menurut Salim, tren tersebut disebabkan proses seleksi yang ketat untuk memastikan pinjaman tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penerima pinjaman berasal dari berbagai sektor seperti kuliner rumahan, perdagangan, laundry, hingga usaha pangkalan gas.

"Usaha mikro punya potensi besar kalau mendapat tambahan modal. Program dana bergulir ini strategis untuk menopang pertumbuhan mereka," katanya.

Program dana bergulir menawarkan bunga flat 4 persen per tahun dengan tenor maksimal lima tahun dan plafon pinjaman hingga Rp150 juta.

"Bunga ini jauh lebih rendah dibanding konvensional, jadi pelaku usaha tidak terlalu terbebani," ujar Salim.

Selain jaminan sertifikat tanah dan bangunan, Pemkot Batam kini juga menerima sertifikat elektronik sebagai agunan untuk mendukung digitalisasi layanan sekaligus memperkuat kepastian hukum.

"Dengan sertifikat elektronik, proses jadi lebih efisien tanpa mengurangi legalitas," kata dia.

Diskum Batam juga memberikan pelatihan manajemen usaha dan pengelolaan keuangan kepada penerima pinjaman agar terhindar dari kredit macet.

"Kami ingin dana ini terus berputar dan memberi manfaat lebih luas. Bukan hanya modal, tapi juga kemampuan mengelola usaha yang ikut kita dorong," ujarnya.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025