Batam (Antara Kepri) - Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim menyatakan belum mendapat kepastian kapan Jatayu Air akan menerbangi rute Batam-Palembang-Bandung, padahal maskapai itu sudah mendapatkan izin dan merencanakan mulai beroperasi pada pekan pertama Juni 2014.
"Belum ada kepastian kapan akan terbang dari Batam. Namun, perusahaan itu terus melakukan persiapan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam dikelola oleh BP Batam dan Kementerian Perhubungan, bukan oleh PT Angkasa Pura layaknya bandara besar lain.
"Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak maskapai mengenai kepastian akan resmi melayani penumpang dari Batam ke Palembang dan Bandung dari Batam dan sebaliknya," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini manajemen Jatayu Air tengah mempersiapkan kantor di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang akan digunakan untuk kantor dan penjualan tiket.
"Kami berharap mereka secepatnya terbang agar memberikan pilihan yang lebih banyak pada masyarakat," kata Djoko.
Berdasarkan situs resminya (www.jatayuair.co.id), rute Batam, Palembang, Bandung akan diterbangi dengan pesawat Boeing 737 seri 300/400, Jatayu Air pernah beroperasi di Batam hingga berhenti pada 2006.
Jatayu dijadwalkan akan kembali terbang dari Bandung ke Palembang pukul 08.45 WIB. Dari Palembang melanjutkan penerbangan ke Batam pukul 10.25 WIB.
Selanjutnya pesawat akan terbang kembali dari Batam ke Palembang pukul 11.55 WIB, dan dari Palembang ke Bandung pukul 13.35 WIB dengan harga tiket rata-rata Rp600 ribu sekali terbang. Jalur tersebut merupakan rute pertama dari maskapai dengan tulisan merah tersebut.
Dalam situs resminya, Jatayu juga menyatakan Direktur Jenderal Perhubungan Utdara telah menerbitkan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal bernomor SIUAU/NB 030, dengan demikian Jatayu Air telah memenuhi aspek legalitas dalam menjalankan usaha.
Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menyatakan sejak 31 Mei bandara dengan landas pacu mencapai 4,025 kilometer tersebut sudah beroperasi 24 jam dan siap melayani penerbangan malam hari. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Belum ada kepastian kapan akan terbang dari Batam. Namun, perusahaan itu terus melakukan persiapan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam dikelola oleh BP Batam dan Kementerian Perhubungan, bukan oleh PT Angkasa Pura layaknya bandara besar lain.
"Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak maskapai mengenai kepastian akan resmi melayani penumpang dari Batam ke Palembang dan Bandung dari Batam dan sebaliknya," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini manajemen Jatayu Air tengah mempersiapkan kantor di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang akan digunakan untuk kantor dan penjualan tiket.
"Kami berharap mereka secepatnya terbang agar memberikan pilihan yang lebih banyak pada masyarakat," kata Djoko.
Berdasarkan situs resminya (www.jatayuair.co.id), rute Batam, Palembang, Bandung akan diterbangi dengan pesawat Boeing 737 seri 300/400, Jatayu Air pernah beroperasi di Batam hingga berhenti pada 2006.
Jatayu dijadwalkan akan kembali terbang dari Bandung ke Palembang pukul 08.45 WIB. Dari Palembang melanjutkan penerbangan ke Batam pukul 10.25 WIB.
Selanjutnya pesawat akan terbang kembali dari Batam ke Palembang pukul 11.55 WIB, dan dari Palembang ke Bandung pukul 13.35 WIB dengan harga tiket rata-rata Rp600 ribu sekali terbang. Jalur tersebut merupakan rute pertama dari maskapai dengan tulisan merah tersebut.
Dalam situs resminya, Jatayu juga menyatakan Direktur Jenderal Perhubungan Utdara telah menerbitkan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal bernomor SIUAU/NB 030, dengan demikian Jatayu Air telah memenuhi aspek legalitas dalam menjalankan usaha.
Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menyatakan sejak 31 Mei bandara dengan landas pacu mencapai 4,025 kilometer tersebut sudah beroperasi 24 jam dan siap melayani penerbangan malam hari. (Antara)
Editor: Rusdianto