Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memastikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan takjil yang mengandung bahan berbahaya di berbagai lokasi bazar Ramadhan di wilayah kota itu.
Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi menyatakan bahwa pemantauan telah dilakukan secara intensif oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di seluruh kecamatan.
“Sampai sekarang belum ada laporan terkait temuan takjil yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, Rhodamin B, atau Methanil Yellow. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat yang membeli takjil di bazar Ramadhan,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Dalam rangka memastikan keamanan takjil, Dinkes Batam melalui berbagai puskesmas telah melakukan pemantauan di sejumlah titik bazar Ramadhan di kota ini.
Beberapa lokasi yang telah dikunjungi oleh Puskesmas Baloi Permai adalah bazar di Mega Legenda, Sei Panas dan Mitra Raya. Puskesmas Botania juga turun ke Botania 1 dan 2 pada 4 - 5 Maret dan 10 - 11 Maret. Puskesmas Belakangpadang mengunjungi Lang Lang Laut dan Kelurahan Tanjung Sari pada 7 Maret.
Selanjutnya, Puskesmas Bulang turun untuk mengecek bazar di Pulau Buluh pada 7 Maret. Puskesmas Tanjung Buntung juga turun ke wilayah kerjanya pada 8 Maret. Puskesmas Batu Aji mengawasi takjil di Lapangan SP, Griya Batuaji, Bazar Ramadhan, Kelurahan Kibing, Buliang dan Bukit Tempayan.
Total puskesmas yang sudah melakukan pengawasan sebanyak 19 puskesmas di seluruh Kota Batam.
Didi menambahkan bahwa pemantauan ini akan terus berlanjut hingga akhir Ramadhan untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Batam.
Jika ditemukan takjil yang mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan segera mengambil tindakan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Dengan adanya pemantauan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih tenang saat membeli takjil di bazar Ramadhan. Jika ada laporan atau keluhan terkait makanan, kami siap menindaklanjuti," tutupnya.
Komentar