Bintan (Antaranews Kepri) - Banjir dan tanah longsor melanda sebagian besar wilayah Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sejak (12/1) kemarin hingga hari ini, Minggu.
"Air sudah sampai sepinggang orang dewasa, rumah kami yang berada jauh dari air laut juga terkena banjir," kata Joni salah satu warga Tambelan kepada Antara Minggu dini hari.
Kejadian ini merupakan kejadian luar biasa bagi warga Tambelan, karna selama ini Kecamatan yang berbatasan langsung Provinsi Kalimantan Barat ini belum pernah mengalami bencana sebesar ini. Salah satu penyebab banjir menurut warga setempat karna kondisi cuaca beberapa hari ini angin disertai hujan dan tinggi gelombang pasang mencapai empat hingga lima meter.
Letak geografis Tambelan sendiri dikelilingi laut dengan disebelah selatan berbatasan selat Karimata dan sebelah barat berbatasan langsung dengan laut Cina selatan. Dampak dari peristiwa alam yang melanda Kecamatan Tambelan ini, membuat beberapa fasilitas seperti komunikasi dan Listrik jadi tidak menentu.
" Kondisi listrik di Tambelan juga turut padam, mungkin untuk antisipasi agar tidak terjadi korban dari sengatan listrik," kata warga lainnya.
Sementara itu hingga berita disiarkan belum terlihat petugas dari pemerintah daerah baik itu Taruna siaga bencana (Tagana) maupun pihak-pihak dari Kepolisian yang terlihat hadir dibeberapa lokasi yang terjadi bencana.
Laporan yang sama juga disampaikan oleh beberapa warga di pesisir Tambelan, selain banjir diwilayah pesisir Tambelan juga mengalami tanah longsor yang mengakibatkan beberapa fasilitas umum seperti rumah ibadah dan rumah warga ada yang sudah tertimbun longsor.
"Longsor terjadi di Masjid Desa Kukup, Surau Baitul Ubudiyah di Desa hilir, dan di kantor Desa Batu Lepuk juga tertimpa longsor yang menimbun hingga atap bangunannya rusak," ungkap Agus salah satu warga pesisir Tambelan.
Longsor juga terjadi di area Puskesmas Desa Batu Lepuk Tambelan yang saat ini sedang pembangunannya masih dalam tahap pengerjaan.
Hingga berita ini disiarkan pewarta Antara belum berhasil menghubungi pihak kepolisian Tambelan untuk dikonfirmasi. (Antara)
Editor: Evi R. Syamsir