Batam (Antaranews Kepri) - Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan para bandar narkoba internasional dan 80 persen menggunakan rute laut mulai timur Sumatera hingga timur Kalimantan dan Barat Kalimantan, kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari.

Arman Depari di Batam, Sabtu, mengatakan pihaknya bersama institusi lainnya terus berupaya menekan dan menghilangkan sindikat jaringan narkoba internasional yang mencoba masuk ke Indonesia.

Baca juga: TNI AL semula menduga sabu satu ton pupuk urea

Tetapi kata Arman, kondisi ini tidak hanya dirasakan Indonesia tapi juga negara Asia lain. BNN kata Arman akan terus menjalin kerjasama dengan TNI AL dan seluruh pemangku kepentingan lainnya agar seluruh garis pantai Indonesia terawasi dengan baik.

Arman menduga akan masih ada sindikat internasional yang akan tetap mensuplai narkotika ke Indonesia. Tiongkok dan Filipina katanya saat ini mengeluarkan kebijakan yang sangat keras terhadap upaya-upaya peredaran gelap narkoba.

"Ini tentu akan membuat pasar narkoba di negara mereka akan menjadi berkurang karena itu kita harus waspada, karena bisa saja akan memasuki pasar Indonesia," katanya.

Para sindikat narkoba internasional, kata Arman dinilai sangat besar karena jumlah penduduknya yang mencapai 250 juta dan 20 persennya adalah generasi muda yang sangat potensial untuk menjadi penyalahguna narkoba.

"Kemajuan ekonomi Indonesia yang saat ini pertumbuhannya 5,1 persen membuat mereka mempunyai anggapan bahwa di Indonesia ada uang," katanya. (Antara) 

Editor: Rusdianto

Pewarta : Messa Haris
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024