Batam (Antaranews Kepri) - Kementerian Kesehatan menganggarkan dana Rp80 juta untuk biaya penyelenggaraan tes HIV kepada 1.000 ibu hamil dan wanita pekerja seks di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu, mengatakan pemerintah menyiapkan dana untuk tes HIV gratis melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018.
Tes HIV itu perlu dilakukan untuk mendeteksi orang yang membawa virus yang menyerang imun tubuh itu.
Dengan mengetahui sosok penderita, pemerintah dapat meminimalkan penyebaran virus, dengan mengajak pembawa virus untuk tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan orang lain tertular.
Pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan darah dan pemberian penyuluhan HIV/AIDS agar masyarakat lebih mengenal cara penularan dan penanganan virus berbahaya itu.
"Sebanyak 500 ibu hamil dan 500 wanita pekerja seks yang akan kami ambil sampelnya untuk tes," kata Kepala Dinas.
Pengecekan HIV untuk ibu hamil perlu dilakukan, agar petugas medis dapat melakukan pencegahan penularan virus berbahaya dari ibu ke bayi.
Ia menjelaskan, program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya (Prevention Mother to Child Transmission/PMTCT) merupakan upaya menyelamatkan bayi dari penularan virus.
"Tes ini bisa meminilisir bayi terkena virus HIV/AIDS jika ibunya positif. Seperti tindakan dini, jadi kami bisa melakukan langkah-langkah penyelamatan bayi," kata dia menjelaskan.
Selain ibu hamil, tes juga diberikan gratis kepada wanita pekerja seksual yang dianggap rentan terkena penularan virus HIV/AIDS.
Dinas Kesehatan Batam masih mendata wanita pekerja seksual yang dianggap paling rawan, untuk dilakukan tes HIV.
"Tim masih mendata, tapi kemungkinan sama dengan yang sebelumnya seperti Sintai, hotel dan tempat pijat," kata dia.
Berdasarkan pemeriksaan HIV/AIDS tahun lalu, sebanyak tiga wanita pekerja seksual diketahui positif mengidap HIV/AIDS.
"Pada 2017, sedikitnya 624 wanita pekerja seksual mengikuti tes HIV/AIDS," kata dia.
Editor: Rusdianto
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu, mengatakan pemerintah menyiapkan dana untuk tes HIV gratis melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018.
Tes HIV itu perlu dilakukan untuk mendeteksi orang yang membawa virus yang menyerang imun tubuh itu.
Dengan mengetahui sosok penderita, pemerintah dapat meminimalkan penyebaran virus, dengan mengajak pembawa virus untuk tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan orang lain tertular.
Pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan darah dan pemberian penyuluhan HIV/AIDS agar masyarakat lebih mengenal cara penularan dan penanganan virus berbahaya itu.
"Sebanyak 500 ibu hamil dan 500 wanita pekerja seks yang akan kami ambil sampelnya untuk tes," kata Kepala Dinas.
Pengecekan HIV untuk ibu hamil perlu dilakukan, agar petugas medis dapat melakukan pencegahan penularan virus berbahaya dari ibu ke bayi.
Ia menjelaskan, program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya (Prevention Mother to Child Transmission/PMTCT) merupakan upaya menyelamatkan bayi dari penularan virus.
"Tes ini bisa meminilisir bayi terkena virus HIV/AIDS jika ibunya positif. Seperti tindakan dini, jadi kami bisa melakukan langkah-langkah penyelamatan bayi," kata dia menjelaskan.
Selain ibu hamil, tes juga diberikan gratis kepada wanita pekerja seksual yang dianggap rentan terkena penularan virus HIV/AIDS.
Dinas Kesehatan Batam masih mendata wanita pekerja seksual yang dianggap paling rawan, untuk dilakukan tes HIV.
"Tim masih mendata, tapi kemungkinan sama dengan yang sebelumnya seperti Sintai, hotel dan tempat pijat," kata dia.
Berdasarkan pemeriksaan HIV/AIDS tahun lalu, sebanyak tiga wanita pekerja seksual diketahui positif mengidap HIV/AIDS.
"Pada 2017, sedikitnya 624 wanita pekerja seksual mengikuti tes HIV/AIDS," kata dia.
Editor: Rusdianto