Lingga (Antaranews Kepri) - Sarden Mackerel Farmerjack terdeteksi mengandung parasit Anisakis atau cacing yang biasanya menyerang ikan dan mamalia laut, dan juga bisa menyerang manusia melalui konsumsi ikan mentah yang dapat berdampak bagi kesehatan tubuh manusia. 

Dengan keluarnya hasil identifikasi parasit Anisakis ini, Dinas Kesehatan P2KB akan segera menarik produk tersebut dari peredaran untuk diserahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam untuk dimusnahkan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr Syamsurizal saat dihubungi Antara di Lingga.

"Kita himbau masyarakat yang membeli untuk tidak panik, silahkan dikembalikan ke toko-toko tempat pembelian untuk nantinya akan dimusnahkan oleh BPOM," kata Kadis Dinkes P2KB dr Syamsurizal.

Ada dua produk ikan Makarel yang terdeteksi Anisakis tersebut yaitu produk IO dan HOKI yang di produksi oleh PT. Prima Niaga Indomas dan PT. Interfood Sukses Jasindo. Keberadaan parasit jenis nematoda (Anisakis sp) ini menandakan bahwa produk tersebut memiliki kualitas bahan baku yang tidak baik, sehingga Balai POM Batam meminta perusahaan yang memproduksi produk tersebut segera menarik dari peredaran.

Kepala Dinas Dinkes P2KB juga menghimbau kepada supermarket/toko maupun sejenisnya di Kabupatan Lingga  agar tidak menjual lagi produk tersebut. Dan untuk komsumen juga diingatkan untuk tidak membeli makanan sarden merk IO dan Farmerjack, dan jika nanti sudah terlanjur membeli untuk tidak mengkonsumsi produk tersebut.

"Jika nanti ada yang menemukan lagi produk tersebut, silahkan melaporkan ke kita atau ke pihak-pihak berwenang terdekat untuk ditindak lanjuti," sebutnya.

Penemuan ikan sarden kalengan merk Meckerel Farmerjack ini berawal dari laporan masyarakat, setelah beberapa video tentang adanya cacing dalam produk tersebut beredar di dunia maya dan direspon banyak warganet. Mendapat laporan tersebut Dinkes P2KB Kabupaten Lingga bersama tim dari satpol PP Lingga dan Kepolisian langsung turun kelapangan mengecek informasi tersebut dan melaporkan sampelnya ke Balai POM Batam. (Antara)

Editor : Evy R. Syamsir

Pewarta : Nurjali
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024