Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Proses biometri untuk kebutuhan keimigrasian jamaah calon haji (JCH) asal Kelompok terbang 1 Embarkasi Batam terpaksa dilakukan setelah tiba di Madinah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Tanjungpinang Erman Zaruddin, di Tanjungpinang, Kamis mengatakan biometri terhadap sejumlah calhaj dilaksanakan di Madinah karena hanya 90 persen yang dibiometri di Bandara Hang Nadim, Batam.

"Biometri itu wajib untuk kebutuhan keimigrasi dan lainnya. Setelah tiba di Madinah, jamaah calhaj yang belum dibiometri, mengikuti biometri tersebut," katanya.

Erman menjelaskan biometri dilaksanakan selama 4 jam. Kemudian para jamaah Kloter 1 Embarkasi Batam diinapkan dua hotel.

Untuk jamaah asal Tanjungpinang nginap dalam satu hotel. Jumlah jamaah calhaj dari Tanjungpinang awalnya sebanyak 217 orang, kemudian berkurang dua orang karena meninggal dunia dan sakit.

"Keluarga jamaah yang sakit tidak menginginkan orang tuanya berangkat ke Madinah, karena dalam kondisi sakit. Sekarang masih dirawat di Batam," tegasnya.

Erman menambahkan jamaah calhaj yang sakit tersebut dapat berangkat ke Tanah Suci jika sudah sehat. Jamaah itu dapat masuk kelompok penerbangan lainnya.

"Kalau tidak dapat tahun ini, tahun depan juga dapat berangkat ke Tanah Suci," katanya.

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024