Lingga (Antaranews Kepri) - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lingga Neko Wesha Pawelloy membacakan teks Proklamasi, di Lapangan Merdeka Dabosingkep Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai anggota DPRD termuda, Neko membacakan teks proklamasi dengan penuh semangat dihadapan peserta upacara yang mencapai ribuan orang, dari berbagai sekolah dan instansi.
"Ini tahun untuk yang ketiga kalinya dipercayakan membaca Proklamasi, tentu merupakan suatu kebanggaan yang nyata," kata Politisi Partai Nasdem Neko Wesha Pawelloy, kepada Antara, Jumat.
Memaknai kemerdekaan Republik Indonesia tentu harus dimaknai dengan semangat juang yang tinggi, khususnya bagi generasi muda. Sebagai orang muda kita tentu memiliki tanggung jawab besar terhadap daerah Kabupaten Lingga yang merupakan bagian dari NKRI. Di tahun Politik ini menurutnya banyak anak-anak muda yang berani terjun ke dunia politik, hal itu harus dimaknai sebagai suatu kemajuan bagi anak muda.
Sebagai politisi muda dirinya merasakan benar manfaat dari menjadi bagian dari pembangunan bangsa Indonesia, khususnya daerah Kabupaten Lingga. Berbagai keputusan yang diambil harus benar-benar menyentuh masyarakat, karena jika tidak benar-benar memperhatikan hal tersebut maka berkarir dipolitik harus dipertaruhkan. Seorang politisi dirinya dapat merasakan langsung berbagai penderitaan masyarakat, karena selama ini selalu menjadi tumpuan mengadu bagi masyarakat.
"Terjun didunia poltik di usia muda tentu memiliki resiko yang besar, tapi sebanding dengan itu manfaatnya juga sangat besar bagi daerah dan pembangunan negeri," ujarnya.
Meskipun berada di level kecamatan, upacara HUT RI Ke 73 yang digelar di Lapangan Merdeka Dabosingkep ini, jumlah pesertanya sangat jauh berbeda dengan jumlah peserta upacara di Ibukota Daiklingga. Antusias masyarakat di Kecamatan Singkep ini juga jauh berbeda, dengan antusias masyarakat di Ibukota.
Sejak upacara berlangsung masyarakat rela menunggu berjam-jam, untuk menyaksikan prosesi Upacara HUT RI ke-73 di Lapangan Merdeka Dabosingkep. Mereka rela berdiri berbondong-bondong utuk menyaksikan Pasukan Pengibar Bendera menggerek bendera merah putih hingga sampai ke puncaknya. Demikian juga dengan riuhnya Drum Band yang mengiringi tiap lagu, khidmat kebangsaan yang dinyanyikan saat bendera dikibarkan. (Antara)
"Ini tahun untuk yang ketiga kalinya dipercayakan membaca Proklamasi, tentu merupakan suatu kebanggaan yang nyata," kata Politisi Partai Nasdem Neko Wesha Pawelloy, kepada Antara, Jumat.
Memaknai kemerdekaan Republik Indonesia tentu harus dimaknai dengan semangat juang yang tinggi, khususnya bagi generasi muda. Sebagai orang muda kita tentu memiliki tanggung jawab besar terhadap daerah Kabupaten Lingga yang merupakan bagian dari NKRI. Di tahun Politik ini menurutnya banyak anak-anak muda yang berani terjun ke dunia politik, hal itu harus dimaknai sebagai suatu kemajuan bagi anak muda.
Sebagai politisi muda dirinya merasakan benar manfaat dari menjadi bagian dari pembangunan bangsa Indonesia, khususnya daerah Kabupaten Lingga. Berbagai keputusan yang diambil harus benar-benar menyentuh masyarakat, karena jika tidak benar-benar memperhatikan hal tersebut maka berkarir dipolitik harus dipertaruhkan. Seorang politisi dirinya dapat merasakan langsung berbagai penderitaan masyarakat, karena selama ini selalu menjadi tumpuan mengadu bagi masyarakat.
"Terjun didunia poltik di usia muda tentu memiliki resiko yang besar, tapi sebanding dengan itu manfaatnya juga sangat besar bagi daerah dan pembangunan negeri," ujarnya.
Meskipun berada di level kecamatan, upacara HUT RI Ke 73 yang digelar di Lapangan Merdeka Dabosingkep ini, jumlah pesertanya sangat jauh berbeda dengan jumlah peserta upacara di Ibukota Daiklingga. Antusias masyarakat di Kecamatan Singkep ini juga jauh berbeda, dengan antusias masyarakat di Ibukota.
Sejak upacara berlangsung masyarakat rela menunggu berjam-jam, untuk menyaksikan prosesi Upacara HUT RI ke-73 di Lapangan Merdeka Dabosingkep. Mereka rela berdiri berbondong-bondong utuk menyaksikan Pasukan Pengibar Bendera menggerek bendera merah putih hingga sampai ke puncaknya. Demikian juga dengan riuhnya Drum Band yang mengiringi tiap lagu, khidmat kebangsaan yang dinyanyikan saat bendera dikibarkan. (Antara)