Batam (Antaranews Kepri) - Bank Indonesia mendorong pelaku usaha di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam mendiversifikasi negara tujuan ekspor agar tidak tergantung pada negara tertentu.

"Bagus mendiversifikasi ekspor, tidak mengekspor pada negara tertentu dalam jumlah besar. Kalau negara tertentu itu ada masalah, tentu masalah juga bagi kita," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Kamis.

Ia mengajak pelaku industri melihat potensi negara lain untuk eskpor, dan tidak hanya fokus pada satu negara tertentu.

Menurut dia, Timur Tengah adalah kawasan potensi ekspor untuk hasil produksi industri Batam dan kabupaten kota lain di Kepri.

"Timur Tengah itu potensi, dan itu belum tergarap baik oleh kita," kata dia.

Untuk menggarap ekspor ke Timur Tengah, ia menyarankan kawasan industri di Batam dan kabupaten kota lain di Kepri mengembangkan industri halal.

Gusti juga menyarankan pemerintah membuat kebijakan untuk mempermudah perizinan industri, demi mendorong investasi dan pengembangan usaha.

"Kalau mau masuk Timur Tengah, bisa didorong dengan pengembangan industri halal di sini. Mudah-mudahan kalau ini bisa jalan, peluang mendapatkan destinasi baru, ekspor kita tentu lebih baik," kata Gusti.

Sementara itu, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Tanjungpinang, mulai menyediakan lahan seluas 600 hektare di Pulau Dompak untuk pembangunan industri halal.

Kepala BP KPBPB Tanjungpinang, Den Yealta mengemukakan sejumlah investor sudah menyatakan tertarik membangun industri halal di kawasan bebas di Dompak, satu di antaranya berasal dari Dubai.

Pewarta : YJ Naim
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024