Tanjungpinang (ANTARANews Kepri) - Belasan rumah di kawasan Teluk Keriting, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengalami kerusakan, yang diduga akibat pengerjaan proyek jalan lingkar Gurindam 12.

Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Teluk Keriting, Abdul Hamid, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan, rata-rata kerusakan pada bagian pondasi dan dinding rumah.

"Dinding rumah saya retak, pondasi juga rusak akibat getaran saat ada pemacangan beton proyek Gurindam 12. Rumah saudara saya juga banyak yang rusak pada bagian yang sama," ujarnya.

Hamid mengemukakan permasalahan itu sudah disampaikan kepada pihak RT, RW dan Pemprov Kepri. Warga juga sempat protes kepada pihak kelurahan yang mengatakan tidak ada rumah yang rusak akibat kegiatan proyek tersebut.

Pihak Pemprov Kepri berjanji akan memperbaiki rumah yang rusak akibat kegiatan proyek tersebut.

"Kami sudah sampaikan kepada dinas terkait. Sekarang dalam tahap pendataan," lanjutnya.

Hamid mengingatkan pihak kontraktor untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan menggunakan teknologi canggih, bukan dengan cara konvensional yang menyebabkan rumah warga rusak.

"Kami menduga kerusakan rumah sejak sepekan lalu itu disebabkan pihak kontraktor mengerjakan kegiatan pemancangan beton besar itu secara konvensional," ujarnya.

Proyek Gurindam 12 dilaksanakan sejak 2018 hingga 2020 dengan menggunakan sistem tahun jamak. Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran sekitar Rp460 miliar untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Baca juga: Proyek Gurindam 12 Capai 11 Persen Bulan Ini

Baca juga: PPP: proyek Gurindam 12 Tanjungpinang rawan masalah

 

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024