Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kementerian Pertanian RI, Abdul Jamil, menyatakan Provinsi Kepulauan Riau menyimpan banyak potensi komoditas pertanian bernilai ekspor seperti sayuran dan buah-buahan, namun sampai saat ini hanya mampu menyuplai kebutuhan di Batam.

Menurut Jamil, geografis Kepri yang bersebelahan langsung dengan Singapura tentu akan lebih memudahkan dalam hal penjualan, apalagi Singapura juga tidak menghasilkan produk pertanian.

"Contoh di Sumatera Utara, setiap bulan berton-ton sayur diekspor ke Malaysia. Kenapa Kepri tidak bisa," kata Ali Jamil saat meresmikan Kantor BKP Tanjungpinang, belum lama ini.

Lanjutnya, ke depan BKP Tanjungpinang ke depan fokus menciptakan terobosan baru untuk mendorong produk pertanian berorientasi ekspor serta menjamin pola kemitraan petani dengan pengusaha.

"Tujuan kita jelas, mensejahterakan para petani di Kepri," ucapnya.

Dia menuturkan, dalam upaya peningkatan ekspor komoditas pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) siap melakukan perdampingan kepada petani dan calon eksportir, khususnya para generasi millenial agar ikut andil untuk meningkatkan eksportasi komoditas pertanian.

Pendampingan akan dilakukan melalui pembinaan kepada kelompok tani/calon eksportir, di antaranya bimbingan teknis cara pengendalian organisme pengganggu tumbuhan di lapangan saat budidaya, pembinaan saat proses ekspor dengan penerapan sanitasi dan hygne diarea processing 

"Kita akan petakan potensi ekspor dan kendala-kendala yang dihadapi petani selama ini," ujarnya.

Kendati demikian, sebutnya, ekspor komoditas pertanian ini juga harus didukung penuh oleh kebijakan pemerintah di tingkat daerah, terutama  Gubernur maupun Bupati/Wali Kota. 

Menurutnya, saat ini distribusi ekspor komoditas pertanian ke luar negeri dapat melalui Balai Karantina Pertanian Tanjugpinang.

"Kami hanya fasilitator. Kebijakan seluruhnya ada di kepala daerah," sebut Jamil.

Pewarta : Ogen
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024