Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepri, mencatat musim hujan yang kini mulai melanda daerah di Indonesia, khususnya Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) puncak curah hujan terjadi pada Desember 2019 hingga Januari 2020.

"Bahkan pada Februari - Maret 2020, curah hujan masih bisa dirasakan warga Pulau Bintan," kata Dhira Utama, Sabtu.

Selain musim hujan, kata dia, kondisi angin juga sedang memasuki musim utara sehingga berpotensi menyebabkan angin kencang dan puting beliung.

Saat ini, kecepatan angin dari utara sampai ke timur laut mencapai 5 sampai 25 km per jam.

"Masyarakat terutama yang tinggal di kawasan pesisir perlu berhati -hati selama musim penghujan," ujar Utama.

Sejauh ini tinggi gelombang di perairan Tanjungpinang dan Batam mencapai 0,5 sampai 1,2 meter.

Kemudian, perairan Bintan sampai Lingga mencapai 0,5 sampai 2 meter. Paling tinggi di perairan Anambas dan Natuna mencapai 4 meter.

"Tinggi gelombang 0,5 sampai 1,2 meter cukup berbahaya bagi nelayan. Kalau 2 meter cukup berbahaya bagi kapal feri, lalu 4 - 6 meter cukup berbahaya bagi kapal Pelni," katanya.

BMKG turut menyarankan pengguna dan penyedia jasa transportasi laut aktif memantau kondisi cuaca selama Desember hingga Januari 2020.

Warga bisa memantau info peringatan dini cuaca ekstrem melalui laman resmi BMKG, aplikasi info BMKG atau media sosial Twitter BMKG.

"Kita tentunya tidak ingin hal buruk terjadi kepada masyarakat di tengah kondisi cuaca saat ini," tuturnya.

Tidak hanya itu, BMKG pun mengimbau masyarakat dan pemerintah tetap waspada, karena intensitas hujan di siang hari dan dini hari dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir dan longsor.*

Pewarta : Ogen
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024