Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karimun bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0317/Tanjung Balai Karimun merehabilitasi rumah tidak layak huni di Paya Manggis, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral.

"Alhamdulillah, rehabilitasi rumah warga kurang mampu di Paya Manggis sudah dimulai kemarin dan dikerjakan oleh anggota Kodim 0317/TBK," kata Ketua Baznas Karimun Nasrial usai meninjau rumah yang direhabilitasi tersebut, Rabu.

Rumah tidak layak huni tersebut merupakan milik warga kurang mampu bernama Anah (66 tahun), tepatnya berlokasi di RT 04/RW 01, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral.

Rehabilitasi rumah Anah, jelas dia, meliputi penambahan kamar, plester dinding berbahan batako, pemasangan atap secara menyeluruh dan pemasangan pintu dan jendela.

"Kita targetkan sudah selesai direhab dalam lima hari ke depan," ujarnya.

Rehabilitasi rumah tersebut, menurut dia merupakan bagian dari program RTLH yang dibiayai dengan dana umat berupa infaq dan sedekah yang disalurkan melalui Baznas Karimun.

Tahun ini, kata dia, Baznas Karimun telah melakukan 11 kali peninjauan terhadap rumah warga kurang mampu yang tidak layak huni.

Dari 11 rumah yang disurvei tersebut, satu rumah telah selesai direhabilitasi pada Januari yang lalu, yakni rumah Nurmala di Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral yang juga dikerjakan oleh prajurit TNI dari Kodim 0317/Karimun.

"Tahun ini, jumlah rumah di Pulau Karimun Besar yang direhab kita rencanakan sebanyak empat unit. Ada yang rehab total dan tidak," ucapnya.

Nasrial menambahkan pada 2019, Baznas Karimun juga telah merehabilitasi empat rumah warga kurang mampu, masing-masing di Baran, Paya Manggis Meral, Pongkar Kecamatan Tebing dan Tanjung Balai Karimun.

Sementara itu, pemilik rumah Anah mengungkapkan rasa syukurnya karena rumah direhab melalui program RTLH bekerja sama dengan Kodim 0317/TBK.

"Alhamdulillah, rumah yang sudah 35 tahun saya tempati akhirnya dibangun. Saya berterima kasih dengan Baznas dan Kodim yang memilih rumah saya ini," ujar Anah.

Rumah yang ditempati bersama anak-anak dan cucunya tersebut, sebelumnya sempit dan tidak layak dengan atap hanya seng sebanyak dua lembar dan berlantai tanah.

"Kalau hujan banjir," kata dia.

Sementara hari ini, rumah Anah sudah memiliki dinding batako dan menjadi lebih luas karena ada penambahan kamar tidur.

Pewarta : Rusdianto
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024