Tanjungpinang (ANTARA) - Pejabat sementara Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin menyampaikan angka kematian akibat COVID-19 di daerah itu hingga Rabu sudah mencapai 92 orang.
Ke-92 orang pasien COVID-19 meninggal dengan rincian 66 orang di Batam, 12 orang di Tanjungpinang, 5 orang di Bintan, 7 orang di Karimun, 1 orang di Natuna, dan 1 orang di Lingga.
"Pasien yang meninggal tersebut rata-rata memiliki penyakit bawaan," kata Bahtiar di Tanjungpinang, Rabu.
Bahtiar menyebutkan total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Kepri sampai saat ini telah mencapai 3.534 orang, terdiri dari kasus aktif 830 orang, sembuh 2.612 orang, dan meninggal 92 orang.
Kasus COVID-19 di wilayah tersebut melonjak cukup signifikan dalam sepekan terakhir, terutama di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.
Khusus Kota Tanjungpinang, terdapat klaster baru "Kapal Sabuk Nusantara 83" dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 47 orang, meliputi kru kapal dan penumpang.
Oleh karena itu, Bahtiar mengingatkan warga selalu berhati-hati dan waspada. Protokol kesehatan harus diperketat, mulai memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Kasus COVID-19 melonjak karena masyarakat mengabaikan protokol kesehatan," katanya.
Ke-92 orang pasien COVID-19 meninggal dengan rincian 66 orang di Batam, 12 orang di Tanjungpinang, 5 orang di Bintan, 7 orang di Karimun, 1 orang di Natuna, dan 1 orang di Lingga.
"Pasien yang meninggal tersebut rata-rata memiliki penyakit bawaan," kata Bahtiar di Tanjungpinang, Rabu.
Bahtiar menyebutkan total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Kepri sampai saat ini telah mencapai 3.534 orang, terdiri dari kasus aktif 830 orang, sembuh 2.612 orang, dan meninggal 92 orang.
Kasus COVID-19 di wilayah tersebut melonjak cukup signifikan dalam sepekan terakhir, terutama di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.
Khusus Kota Tanjungpinang, terdapat klaster baru "Kapal Sabuk Nusantara 83" dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 47 orang, meliputi kru kapal dan penumpang.
Oleh karena itu, Bahtiar mengingatkan warga selalu berhati-hati dan waspada. Protokol kesehatan harus diperketat, mulai memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Kasus COVID-19 melonjak karena masyarakat mengabaikan protokol kesehatan," katanya.