Tanjungpinang (ANTARA) - Pengerjaan proyek tanggul tangkapan air (polder) untuk mengendalikan banjir senilai Rp16 miliar di Jalan Pemuda Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mandek.
Manajer Teknik PT Belimbing Sriwijaya, Moriski, di lokasi proyek di Gang Natuna, Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Sei Jang, Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, dalam satu bulan terakhir pengerjaan proyek terganggu akibat hujan dan air laut pasang.
"Sudah satu minggu ini kami tidak dapat bekerja karena hujan dan air laut pasang. Alat berat tidak bisa bermanuver," ucapnya.
Moriski merasa yakin bila proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu. PT Belimbing Sriwijaya, perusahaan asal Jambi itu mulai membangun polder pengendalian banjir Jalan Pemuda pada Februari 2021.
"Kami diberi waktu 300 hari kalender untuk menyelesaikan proyek ini. 6 Desember 2021 sudah harus selesai," ujarnya.
Ketika ditanya lokasi proyek yang jauh dari lokasi banjir, ia mengatakan drainase dari Jalan Pemuda bermuara sampai di sekitar lokasi proyek. Di lokasi proyek pada Desember 2021, juga kerap terjadi banjir.
"Dari tanggul atau polder ini nanti diatur keluar masuk air sehingga tidak terjadi banjir," katanya.
Terkait pencemaran lingkungan berupa lumpur di jalan sekitar pemukiman warga, Moriski mengatakan pihaknya sudah membicarakan hal itu kepada warga. Biasanya, ada pekerja yang bertugas membersihkan lumpur tersebut.
"Sebelumnya ada warga yang komplain, tetapi sudah kami jelaskan bahwa proyek ini untuk kepentingan warga sehingga dimaklumi," katanya.
Ia menyatakan ijin berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sudah dimiliki perusahaan.
"Sebelum bekerja, kami sudah kantongi ijin yang dibutuhkan," katanya.
Berdasarkan pantauan, lokasi pengerjaan proyek tersebut cukup luas di sekitar pemukiman warga. Di lokasi proyek itu, tidak ada aktivitas pekerja.
Lumpur bekas gajian juga mencemari jalan aspal Gang Natuna.
Proyek pembangunan polder pengendalian banjir di Jalan Pemuda Tanjungpinang ditangani oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek senilai Rp22 miliar ini, dimenangkan oleh PT Belimbing Sriwijaya dengan nilai penawaran Rp16,3 miliar.
Nilai penawaran yang cukup tinggi ini menimbulkan pertanyaan sejumlah pihak, termasuk kontraktor lokal karena dinilai tidak wajar.
Berita Terkait
Pemko Batam siapkan Rp62 miliar untuk THR ASN
Rabu, 27 Maret 2024 17:15 Wib
Bulan Dana PMI 2023 di Batam terkumpul dana Rp1,5 miliar
Rabu, 27 Maret 2024 14:26 Wib
Korban banjir meninggal di Jawa Barat bertambah
Rabu, 27 Maret 2024 7:31 Wib
KPK telah periksa Hanan Supangkat terkait proyek pengadaan di Kementan
Selasa, 26 Maret 2024 12:34 Wib
Perputaran uang pada Kepri Ramadhan Fair capai Rp1 miliar
Senin, 25 Maret 2024 20:00 Wib
10 warga tertimbun longsor di Jawa Barat
Senin, 25 Maret 2024 14:17 Wib
BNPB laporkan sembilan warga hilang akibat banjir dan longsor di Bandung Barat
Senin, 25 Maret 2024 14:10 Wib
BPBD DKI: Tanggul kali Hek di Jaktim jebol karena debit air tinggi
Senin, 25 Maret 2024 9:38 Wib
Komentar