Kapal Pelni kembali beroperasi di Kepri

id pelni, sanus 80

Kapal Pelni kembali beroperasi di Kepri

Kapal milik PT Pelni (Persero), KM Sabuk Nusantara 80 kembali berlayar menuju Pulau Tambelan sebagai salah satu daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) di Kepulauan Riau. Foto ANTARA/Saud Mc Kashmir

Tanjungpinang (ANTARA) - PT Pelni (Persero) kembali mengoperasikan kapal negara di perairan Kepulauan Riau yang sebelumnya sempat melakukan portstay sementara selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Provinsi Kepri.

Manager Humas, Kelembagaan, dan CSR PT Pelni (Persero), Idayu Adi Rahajeng di Jakarta menjelaskan bahwa untuk wilayah Kepulauan Riau dilayani oleh tiga  kapal perintis.

"KM Sabuk Nusantara 48 dengan rute Tanjung Pinang - Jagoh/Dabo - Pekajang - Blinyu - Pekajang - Jagoh/Dabo - Tanjung Pinang - Tambelan - Sintete - Tambelan - Tanjung Pinang yang akan beroperasi Selasa 31 Agustus 2021," ujar Idayu  pada ANTARA, Minggu.

Kemudian, KM Sabuk Nusantara 80  dengan rute R-8 akan beroperasi pada 1 September 2021 sesuai kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dengan rute  Kijang - Tambelan - Pontianak - Tarempa - Kuala Maras - Kijang sampai dengan tanggal 6 September 2021. Selanjutnya, KM Sabuk Nusantara 80 akan menjalani docking guna maintenance kapal dan kenyamanan penumpang.

Berikutnya adalah KM Sabuk Nusantara 83 dengan rute R-6,  yang juga beroperasi pada 1 September 2021 sesuai kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dengan rute Tanjung Pinang - Kuala Maras - Tarempa - Sintete - Tambelan - Tanjung Pinang sampai dengan 6 September 2021. 

Menurut Idayu Adi Rahajeng, pengoperasian kapal Pelni 2021 ini telah mendapatkan amanah dari Pemerintah cq. Kementerian Perhubungan RI-Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengelola 45 trayek kapal perintis.

Kapal perintis yang dikelola oleh PT Pelni (Persero) ini menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. 

"PT Pelni (Persero) selalu siap mendukung kebijakan pemerintah guna melayari wilayah 3TP untuk konektivitas Indonesia," ujarnya.

Ia menyadari bahwa di masa PPKM, kapal perintis yang dioperasionalkan Pelni sempat berhenti beroperasi untuk sementara waktu (portstay). 

Akan tetapi, portstay yang dilakukan adalah upaya Pelni dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait PPKM guna menekan penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia. 

"Hal tersebut dilakukan menindaklanjuti arahan dari Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," kata Idayu.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE