Kenduri Seni Melayu 2021 pamerkan alat musik tradisional

id kenduri seni melayu 2021, kenduri seni melayu, kepala dinas kebudayaan, kepala dinas pariwisata batam, ardiwinata batam

Kenduri Seni Melayu 2021 pamerkan alat musik tradisional

Pengunjung melihat-lihat alat musik tradisional Melayu koleksi Museum Raja Ali Haji Batam yang dipamerkan dalam Kenduri Seni Melayu 2021, Jumat. (ANTARA/HO-Pemkot Batam)

Batam (ANTARA) - Sejumlah alat musik tradisional khas Melayu koleksi Museum Batam Raja Ali Haji dipamerkan dalam Kenduri Seni Melayu (KSM) 2021 yang dihelat Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau, Kamis-Jumat (9-10/12).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat, menyatakan sengaja membawa koleksi museum ke lokasi KSM guna memperkenalkan sekaligus upaya melestarikan warisan budaya kepada pengunjung.

Alat musik tradisional yang dipamerkan pada Jumat, antara lain erhu yang menyerupai rebab dimainkan dengan cara digesek, kompang, marwas gendang anak, dan akordeon.

"Selain alat musik, kami juga memajang cogan yakni salah satu alat kebesaran atau regalia yang dimiliki Kerajaan Johor Riau Lingga Pahang," kata Ardi.

Pihaknya juga membawa jong, perahu layar kecil yang dimainkan tanpa awak, dan melaju dengan mengandalkan angin, layaknya layangan.

Koleksi museum yang dipamerkan di KSM menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung yang hendak menikmati pagelaran seni di atas panggung. Pemkot Batam pun mempersilakan masyarakat untuk berfoto dengan berbagai warisan budaya benda itu.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas mengajak masyarakat untuk mengunjungi museum untuk melihat lebih banyak lagi koleksi sejarah perkembangan Batam.

Pihaknya terus menambah koleksi museum yang diambil dari berbagai tempat penjuru kota, termasuk dari pulau-pulau penyangga.

Museum Raja Ali Haji Batam telah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama 475 museum lainnya di Indonesia.

Museum itu memuat berbagai benda peninggalan sejarah peradaban Batam mulai sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, penjajahan Belanda, kepemimpinan Temenggung Abdul Jamal, penjajahan Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia,

Kemudian masa Pemerintah Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, juga termasuk Sejarah Astaka MTQ, serta Khazanah Melayu, hingga era pembangunan Batam sekarang.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE