Kapal angkutan mudik di Kepri diminta tidak lebihi kapasitas

id Kapal angkutan mudik,Kepri

Kapal angkutan mudik di Kepri diminta tidak lebihi kapasitas

Situasi arus mudik di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (29/4/2022) ANTARA/Ogen

"Saya lihat di pelabuhan Punggur Batam, antrean penumpang membludak. Jangan sampai ini justru memicu kapal mengangkut penumpang melebihi kapasitas 100 persen," katanya di Batam, Jumat.

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Posko Lawan COVID-19 Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar meminta kapal angkutan mudik antarpulau tidak melebihi kapasitas muatan penumpang untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut.

"Saya lihat di pelabuhan Punggur Batam, antrean penumpang membludak. Jangan sampai ini justru memicu kapal mengangkut penumpang melebihi kapasitas 100 persen," katanya di Batam, Jumat.

Buralimar berharap otoritas pelabuhan dan pengusaha kapal mengawasi ketat kapal angkutan mudik agar sesuai manfies untuk mengontrol kesesuaian antara jumlah penumpang di darat dan di kapal.

Baca juga:
Lingga kembali nihil kasus COVID-19

Pemudik di Pelabuhan Tanjungpinang sudah mencapai 20 ribu orang


Ia juga berharap ada penambahan armada kapal antarpulau untuk menghadapi lonjakan arus mudik pada Lebaran Idul Fitri tahun ini. Kondisi ini dipicu karena selama dua tahun terakhir masyarakat tak bisa mudik akibat pandemi COVID-19.

Selain itu, ia juga meminta pengusaha kapal menyiapkan jaket keselamatan penumpang guna menghindari kejadian-kejadian yang tak diinginkan. Ini mengingat kondisi cuaca di wilayah Kepri kerap berubah-ubah.

"Pastikan jaket keselamatan tersedia penuh demi menjamin keselamatan para penumpang," ujarnya.


Lebih lanjut Buralimar turut mengimbau agen kapal dan para pemudik tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker selama perjalanan mudik untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Masyarakat pun diminta sudah melakukan vaksinasi lengkap dua dosis bahkan booster atau penguat sebelum mudik supaya kekebalan tubuh meningkat.

"Masker dan vaksin masih menjadi kunci utama melawan COVID-19," katanya menegaskan.

Baca juga:
Kasus COVID-19 di Kepri terkendali

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE