Batam kembangkan kebun khusus petani cabai di Pulau Setokok

id kepri,batam ,inflasi ,cabai

Batam kembangkan kebun khusus petani cabai di Pulau Setokok

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau melakukan pengembangan kebun khusus petani cabai di Pulau Setokok sebagai upaya menekan angka inflasi di daerah setempat.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Batam, Rabu, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Kota Batam salah satunya dengan melaksanakan evaluasi secara rutin dengan instansi terkait.

"OPD teknis selalu memberikan respon baik pada setiap pertemuan yang dilaksanakan, pada intinya ikhtiar kami untuk menekan angka inflasi itu senantiasa di lakukan. Pak Mardanis (Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam) dan Bank Indonesia sedang membuat kebun khusus untuk para petani cabai di Setokok, dan sekarang sedang mengembangkan lagi di titik lain," kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Batam, Rabu.

Amsakar Achmad mengatakan terjadinya kenaikan harga komoditas strategis di Kota Batam disebabkan beberapa faktor di antaranya terjadinya perubahan cuaca yang cukup ekstrem, jalur pendistribusian dari satu titik ke Kota Batam yang tidak mudah serta nelayan yang tidak melaut karena susah mendapatkan BBM.

"Seperti BBM, saya menghubungi Pertamina dan Hiswana Migas, saya minta bantu biar nelayan kita mudah dapatkan solar," kata dia.

Menurut Amsakar, terkait upaya menekan angka inflasi telah menjadi atensi bagi Pemkot Batam agar kebutuhan pokok masyarakat setempat tetap terjangkau.

"Agar upaya terus menerus untuk melakukan pengendalian inflasi di Batam Alhamdulillah secara kontinu kita sudah melakukan itu. Karena TPID kami, BI dan OPD teknis selalu membuat agenda rutin untuk membahas hal itu. Insya Allah hal itu menjadi atensi dari Pemkot Batam," demikian Amsakar.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2022, inflasi Kota Batam sebesar 0,61 persen terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan enam indeks kelompok pengeluaran.

Keenam indeks kelompok pengeluaran tersebut yaitu kelompok transportasi naik 3,84 persen, kelompok makanan, minuman, tembakau naik 0,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,20 persen, kelompok perumahan, listrik, air, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,13 persen, kelompok kesehatan naik 0,05 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya naik 0,03 persen.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE