Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan command center di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diharapkan dapat mencegah potensi pelanggaran penangkapan ikan secara real-time.
"Soft launching Command Center hari ini juga menambah semarak puncak peringatan Hari Maritim Nasional yang ke-58," kata Luhut di Jakarta, Rabu.
Command Center KKP menggunakan perangkat Integrated Maritime Intelligent Platform dan berbasis pengawasan satelit yang bertujuan untuk menjaga dan mendeteksi aktivitas kapal ikan dan data-data spasial tematik.
Luhut menjelaskan Indonesia diberkahi dengan memiliki laut seluas 6,4 juta km persegi dan berada pada posisi geostrategis yang sangat menguntungkan. Namun, kekayaan tersebut perlu diimbangi dengan pengetahuan untuk mengelolanya dengan baik.
"Dari perspektif ekonomi, jika sumber daya kelautan dan perikanan kita kelola dengan baik dapat menyumbang lebih dari 6-7 persen dari PDB dan 4 juta orang akan mendapatkan manfaat pekerjaan dan menyumbang 50 persen asupan protein laut untuk ketahanan pangan," jelasnya.
Oleh karena itu, penangkapan ikan berlebihan, IUU (Illegal, Unreported and Unregulated) Fishing, serta pencemaran laut perlu menjadi perhatian bersama.
Hal tersebut tidak hanya mengancam sumber daya dan ekosistem laut, tapi juga mengancam ketahanan pangan, ekonomi negara dan pendapatan masyarakat.
Secara ekonomi, aktivitas ilegal tersebut juga menurunkan tingkat kepercayaan pasar perikanan global dan minat investasi kelautan perikanan. Selain itu, akan berpengaruh pula bagi pencapaian ekonomi biru dan target pemerintah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut resmikan "command center" cegah penangkapan ikan ilegal
Komentar