Manajemen Perbatasan Berpotensi Turunkan Wisman

Tanjungpinang (ANTARA News) - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Rudy Chua menyatakan ketidaklengkapan infrastruktur sistem manajemen  pengawasan perbatasan berpotensi menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebab jera antre terlalu lama.

"Wisman mengeluh karena harus antre selama sekitar satu jam untuk diperiksa identitas kewarganegaannya," ungkapnya setelah memantau pelaksanaan sistem manajemen pengawasan perbatasan di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Miunggu 8 Agustus 2010..

Rudy yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri), mengatakan, infrastruktur yang terbatas dalam melaksanakan sistem border control management menyebabkan wisatawan mancanegara antre sekitar satru di ruang pemeriksaan keimigrasian Sri Bintan Pura.

Menurut dia, pelaksanaan sistem manajemen pengawasan perbatasan yang berlangsung lama bukan disebabkan ketidaksiapan petugas Imigrasi Tanjungpinang, melainkan infrastruktur yang tidak memadai.

Wisman, kata dia, mengeluh karena fasilitas  ruang tunggu pemeriksaan tidak memadai.

Ruang tunggu pemeriksaan yang disediakan Pelindo Tanjungpinang terkesan seperti ruangan darurat, yang terbatas, tanpa mesin pengatur hawa.

"Otomatis wisman merasa gerah," katanya.

Rudy merasa khawatir kondisi itu memperburuk citra pelayanan petugas terhadap wisman. Bila kondisi itu tidak dibenahi, maka terbuka kemungkinan wisman Singapura maupun dari negara lain mengalihkan pelancongan ke negara lain.   

"Kami mendukung sistem manajemen pengawasan perbatasan, namun harus diimbangi dengan kesiapan petugas dan infrastruktur,' katanya. (NP/Z003/Btm1)