Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad terus berupaya mengejar investasi senilai 2 miliar dolar AS dalam dua tahun ini (2022 dan 2023) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan.
Ansar menyebut salah satu kendala yang dihadapi ialah menyangkut proses izin analisis dampak lingkungan (Amdal) yang masih digodok pemerintah pusat.
"Prosesnya memang agak lama, karena ada belasan ribu amdal yang masuk ke pemerintah pusat, jadi mau tak mau kita harus antre," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga:
Bawaslu Kepri: Ajak orang golput bisa dipidana
BNPP memastikan bangunan fisik PLBN Serasan selesai 100 persen
Menurutnya proses penerbitan izin amdal tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah.
Dia mengatakan izin amdal sangat penting guna memberikan jaminan dan kepastian hukum kepada para investor yang berinvestasi di wilayah Kepri, khususnya Kabupaten Bintan. "Kalau tak ada izin amdal, sulit meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya ke daerah ini," ucap Ansar.
Ansar mengaku rutin berkoordinasi dengan pemerintah pusat, misalnya menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mempercepat penyelesaian izin amdal sehingga target investasi 2 miliar dolar AS di Kabupaten Bintan terealisasi.
Mantan Legislator DPR RI itu menyebut nilai investasi setara Rp30 triliun itu diperkirakan mampu menyerap 23 ribu tenaga kerja di KEK Galang Batang.
Baca juga:
Kapal kayu yang terbalik di Batam terindikasi angkut calon PMI
Satu kasus baru COVID-19 muncul di Natuna
Oleh sebab itu ia akan mendorong anak-anak tempatan ke depan mendapat porsi kerja lebih besar di kawasan industri tersebut, dengan catatan harus meningkatkan kompetensi dan daya saing melalui berbagai program pelatihan kerja yang disiapkan pemerintah daerah. "Kita ingin pekerjanya didominasi tenaga kerja lokal," ucap Ansar.
Lanjut Ansar mengutarakan investasi 2 miliar dolar AS itu direncanakan bergerak di bidang teknologi daur ulang terpadu. Investornya berasal dari China.
KEK Galang Batang Bintan menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa.
KEK Galang Batang juga merupakan salah satu proyek strategis nasional. Sejak resmi beroperasi pada 8 Desember 2018, hingga Januari 2022 sudah sekitar Rp 18 triliun nilai investasi telah masuk ke kawasan itu melalui PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), yang mengolah alumina atau bahan baku aluminium dan aluminium batangan.
Baca juga:
56,16 persen nakes Kepri terima vaksin booster kedua
Tanjungpinang libatkan penjahit lokal dalam pengadaan seragam sekolah
Lanal Ranai Natuna berhasil panen 1 ton jagung
Indonesia dan AS kerja sama transportasi hijau, termasuk di Kepri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Kepri kejar target investasi 2 miliar dolar AS di Bintan
Berita Terkait
Korbinmas Baharkam gelar Apel Besar Polisi RW di Mapolda Kepri
Kamis, 5 Desember 2024 9:26 Wib
Kakorbinmas Baharkam tegaskan Polri mendukung ketahanan pangan
Kamis, 5 Desember 2024 8:10 Wib
Pemprov Riau akan segera tetapkan status siaga banjir dan tanah longsor
Kamis, 5 Desember 2024 7:40 Wib
Cuaca Kepri hari ini diprakirakan masih berpotensi hujan
Kamis, 5 Desember 2024 6:09 Wib
1.351 calon PPPK Tanjungpinang ikut seleksi kompetensi berbasis CAT
Rabu, 4 Desember 2024 19:25 Wib
Dispora Kota Batam siapkan bibit atlet baru untuk POPDA X Kepri
Rabu, 4 Desember 2024 19:09 Wib
Dinas KP2 Batam fokus kembangkan 80 kelompok wanita tani tahun 2025
Rabu, 4 Desember 2024 18:17 Wib
Pemkot Batam pastikan ketersediaan bahan pangan jelang natal
Rabu, 4 Desember 2024 18:04 Wib
Komentar