Pengungsi longsor Serasan keluhkan demam hingga sesak

id Natuna, kepri, serasan, pengungsi longsor, lanud rsa

Pengungsi longsor Serasan keluhkan demam hingga sesak

Tim Medis Lanud Raden Sadjad mendatangi pengungsi yang berada di rumah warga di Desa Tanjung Setelung, Serasan, Natuna, Kepri, Minggu (12/3/2023). (ANTARA/HO-Dispen Lanud RSA/Cherman)

Natuna (ANTARA) - Sejumlah pengungsi korban bencana longsor di Pulau Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau mengeluhkan berbagai penyakit, mulai demam hingga sesak.

"Banyak pengungsi mengalami keluhan kepada tim satgas gabungan seperti demam, diare, batuk dan pilek, sampai dengan sesak," kata Satgas medis RSAU Lanud RSA, Letda Kes dr Ghani Abdurrahman di Serasan, Ahad.

Untuk mengatasi itu, Tim Satgas Medis Lanud Raden Sadjad (RSA) melakukan pengobatan ke rumah warga yang menjadi tempat pengungsian bencana longsor.

"Tim Satgas Medis Lanud Raden Sadjad bergerak cepat menjemput bola dengan cara mendatangi rumah warga yang dijadikan tempat pengungsi untuk diberikan pertolongan pengobatan," kata  dia.

Ia mengatakan aksi tersebut merupakan upaya pencegahan penyakit para pengungsi agar tidak bertambah parah dan memutus penularan penyakit bagi warga pengungsi yang terdampak bencana.

Sementara itu, Operasional Tim SAR Gabungan tanggap bencana pencarian korban longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri diperpanjang tiga hari ke depan karena belum semua korban ditemukan hingga berakhir masa tanggap darurat pada pekan ini.

"Upaya pencarian hari ketujuh terhadap korban bencana alam longsor oleh Tim SAR Gabungan hingga sore hari berhasil mengevakuasi dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Tim Tanggap Bencana Longsor Serasan dan Serasan Timur Abdul Rahman di Natuna, Ahad malam.

Ia menyampaikan jumlah korban keseluruhan yang telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan 46 orang meninggal dunia, satu di antaranya belum berhasil diidentifikasi dan delapan orang masih dalam pencarian.

"Sehubungan dengan masih adanya korban yang belum ditemukan, kami mengusulkan agar operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban diperpanjang selama tiga hari ke depan hingga tanggal 15 Maret 2023," kata dia.

Ia juga berharap, dengan perpanjangan waktu proses pencarian, seluruh korban yang masih dalam pencarian dapat segera diketemukan dan operasi dapat berjalan optimal mengingat kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas Medis RSA datangi rumah warga tempat pengungsi di Serasan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE