Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Elfiani Sandri, mengatakan, sebanyak 11.172 pelajar putri dari SMA dan SMP se-Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri melakukan aksi serentak minum tablet tambah darah (TTD) sebagai upaya mencegah kasus stunting sejak dini.
Disampaikannya, kegiatan minum TTD massal tersebut merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan gerakan kolaborasi penanggulangan stunting dan pencanangan kampung keluarga berkualitas tahun 2023, yang dipusatkan di Markas kodim 0315/Tanjungpinang, Selasa.
“Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa masalah stunting adalah tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan lintas instansi. Kodim 0315/Tanjungpinang mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dan TNI juga memiliki program penanggulangan stunting tersendiri,” kata Elfiani Sandri.
Dia memaparkan angka stunting di Tanjungpinang turun dari 18,8 persen pada tahun 2022 menjadi 15,7 persen pada tahun 2023.
Baca juga: BKKBN canangkan Kampung KB dan DASHAT di Tanjungpinang
Menurutnya Pemkot Tanjungpinang terus berkolaborasi menanggulangi stunting dengan melibatkan unsur TNI, Polri, DPRD, dan berbagai institusi pendidikan guna mendukung target Indonesia zero stunting 2030.
“Kegiatan kolaborasi penanggulangan stunting tidak hanya berhenti sampai di sini. Kegiatan juga masih akan dilanjutkan dengan edukasi kepada ibu hamil, dan edukasi tentang pentingnya minum tablet tambah darah,” ungkapnya.
Untuk lebih memfokuskan penanggulangan stunting di Tanjungpinang, lanjutnya, Pemkot Tanjungpinang juga membentuk 18 kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di 18 kelurahan se- Tanjungpinang.
Dengan dukungan pemerintah, kampung KB ini ditujukan untuk mengintegrasikan penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga, dengan maksud agar setiap keluarga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat.
Baca juga: Orang tua musti waspada anak jadi korban pornografi internet
Sementara itu, Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto yang hadir langsung di Tanjungpinang sangat mengapresiasi gerakan kolaborasi penanggulangan stunting dan pencanangan kampung keluarga berkualitas tahun 2023 di daerah itu.
Menurut dia BBKBN telah mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas juga ditujukan untuk memicu terciptanya peningkatan kualitas keluarga.
“Upaya mengurangi angka stunting dilakukan secara timbal balik, melalui hubungan vertikal dan horizontal dari berbagai pihak. Apa yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang hari ini, merupakan aplikasi nyata tujuan bersama penurunan stunting di Indonesia,” ucap Bonivasius.
Selain diikuti secara serentak oleh siswi SMA dan SMP se-Tanjungpinang, kegiatan minum TTD juga dilaksanakan di posyandu hingga forum anak daerah setempat.
Berita Terkait
BKKBN memperkuat penurunan stunting dengan intervansi serentak
Senin, 6 Mei 2024 16:20 Wib
Hamas meminta Jusuf Kalla mediasi upaya akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 12:09 Wib
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
Bapenda Kepri hadirkan Fuel Card Plus upaya tingkatkan PBB-KB
Kamis, 2 Mei 2024 18:16 Wib
BKKBN Kepri lakukan pravalidasi data keluarga risiko stunting
Selasa, 16 April 2024 20:17 Wib
Pemkab Natuna berikan izin pegawai membawa anak ke posyandu pada jam kerja
Selasa, 16 April 2024 19:54 Wib
Pemprov Kepri serahkan bantuan insentif Rp4 miliar kepada TPK
Rabu, 3 April 2024 20:25 Wib
BKKBN optimalisasi bonus demografi dengan penyiapan SDM
Rabu, 3 April 2024 19:10 Wib
Komentar