Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari menegaskan bahwa tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari pihaknya kepada penyanyi Nindy Ayunda.
“Tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda,” ucap Hamim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hamim menjelaskan bahwa anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal yang diklaim Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club.
Saat penyelidikan, ditemukan juga salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan plat nomor dinas Kodam Jaya, sehingga diselidiki lebih lanjut.
“Jadi, keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan plat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menanggapi beredarnya berita tentang penyanyi Nindy Ayunda yang melapor ke LPSK karena merasa diteror, diintimidasi, atau terancam oleh anggota TNI.
“Itu adalah haknya sebagai warga negara. Dan mungkin kita perlu memaklumi bahwa seseorang yang sedang berhadapan dengan masalah cenderung mencari peluang untuk menghindar, mengurangi, atau mengalihkan perhatian publik dengan memunculkan atau membesar-besarkan masalah lain,” kata Hamim.
Sebelumnya, Pengacara Dito Mahendra, Abu Said Pelu, mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, dalam rangka meminta penundaan pemeriksaan terhadap kliennya, sekaligus membawa dokumen dengan klasifikasi rahasia.
Abu menjelaskan, dokumen rahasia tersebut menyangkut masalah kepemilikan senjata api yang dimiliki oleh kliennya.
"Surat yang klasifikasi nya rahasia itu surat dari Kodam Diponegoro yang menjelaskan tentang identitas dari senjata-senjata api itu ya," ucap Abu Said.
Menurut dia, surat atau dokumen rahasia itu dihadapkan kepada penyidik untuk dilakukan verifikasi, dan keabsahan senjata api yang dimiliki kliennya.
"Ya kami minta kepada penyidik supaya masalah ini dilihat secara utuh jangan tergesa-tergesa, sehingga kebenaran materil itu bisa didapatkan," ujarnya.
Saat ditanyakan ada keterkaitan apa antara Dito Mahendra dengan Kodam Diponegoro, Abu Said mengatakan terkait dengan senjata api laras panjang yang dimiliki kliennya, bahwa senjata tersebut bukanlah senjata serbu melainkan senjata sport untuk latihan menembak.
"Itu senjata sport untuk latihan menembak jadi bukan senjata tempur, tapi latihan menembak karena Dito sendiri sebagai anggota Perbakin," paparnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AD tegaskan tak ada intimidasi terhadap Nindy Ayunda
Komentar