Fenomena tornado api terjadi di Bromo

id kebakaran bromo,gunung bromo, bukit teletubbies

Fenomena tornado api terjadi di Bromo

Api membakar hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Bromo terlihat di Pos Jemplang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak 30 Agustus itu sekitar 274 hektar dan diduga sumber api akibat suar yang dinyalakan pengunjung. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt.

Jakarta (ANTARA) - Fenomena "tornado api" atau dust devil terjadi di Gunung Bromo, Jawa Timur. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan fenomena itu tidak mempengaruhi eskalasi daerah terdampak kebakaran di sana.

"Dust devil sifatnya sangat lokal dan dalam waktu singkat, tidak terlalu berpengaruh dalam eskalasi daerah terdampak kebakaran," kata Abdul dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin.

Abdul mengatakan fenomena tornado api tersebut dapat dilokalisasi dengan cepat saat pemadaman api berlangsung.

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, dalam media sosial resminya @infobmkgjuanda mengutip keterangan National Oceanic and Atmospheric Administration menjelaskan dust devil adalah pusaran udara kecil, namun kuat, yang terjadi pada saat udara kering yang sangat panas dan tidak stabil di permukaan tanah naik dengan cepat melalui udara yang lebih dingin di atasnya.

Peristiwa tersebut membentuk aliran udara ke atas berupa pusaran dan membawa debu serpihan atau puing-puing.

Tornado api biasanya muncul pada siang, sore yang cerah kering dan panas, dan dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tornado api Bromo tak pengaruhi eskalasi daerah terdampak kebakaran

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE