Gaza (ANTARA) - Serangan balasan Israel di Gaza dan Tepi Barat mengakibatkan jumlah korban dari pihak Palestina menjadi 1.843 orang, kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporan sampai pukul 5 sore waktu setempat.
Menurut pihak Palestina, 7.138 orang lainnya terluka akibat serangan Israel yang dilancarkan setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan jumlah korban jiwa di Jalur Gaza mencapai 1.843 orang, sedangkan 44 orang lainnya tewas di Tepi Barat.
Sebanyak 250 dari 700 korban luka di Tepi Barat dirawat di rumah sakit.
Gempuran Israel yang masih berlangsung menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban jiwa, terutama anak-anak dan tenaga kesehatan, kian bertambah.
Sementara itu, dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan, warga sipil Palestina tidak lagi memiliki tempat aman untuk berlindung dari serangan udara dan kekerasan yang kian membesar, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat.
"Warga sipil tidak punya tempat aman lagi untuk berlindung. Kementerian Kesehatan Palestina sudah memberi tahu WHO bahwa tidak mungkin mengungsikan pasien rumah sakit yang rentan dari utara Gaza," kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic pada konferensi pers PBB di Jenewa.
Jasarevic mengatakan WHO bersama badan-badan PBB lainnya terus mendesak Israel agar membatalkan perintah memindahkan 1,1 penduduk Palestina dari utara ke selatan Gaza dalam waktu 24 jam.
WHO mendesak Israel mengakhiri konflik dan kekerasan di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan penderitaan tak terbayangkan.
Sumber: WAFA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Palestina ungkapkan 1.843 tewas di Gaza
Komentar