Jakarta (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik keputusan Mesir pada Rabu (1/10) untuk menerima 81 orang yang sakit dan luka-luka dari Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan di Mesir, dalam pernyataan yang dimuat di media sosial X (sebelumnya bernama Twitter), Rabu.
Mesir pada Rabu mulai menerima warga Gaza yang terluka dan beberapa pemegang paspor asing untuk keluar melalui pintu lintas batas Rafah. Pembukaan perbatasan di Rafah itu terjadi setelah Qatar menengahi kesepakatan antara Mesir, Israel dan Hamas yang membuat evakuasi terbatas dari Jalur Gaza bisa dilakukan.
Ini merupakan yang pertama kalinya perbatasan Rafah dibuka untuk mengeluarkan warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing sejak konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan Israel, yang memblokade Jalur Gaza sejak 2007.
WHO mengatakan bahwa mereka telah membantu pihak berwenang Mesir untuk mengembangkan dan membangun sistem kesehatan darurat dan evakuasi medis yang komprehensif, termasuk pelatihan tim ambulans, PBB melaporkan dalam laman resminya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO: 81 warga Palestina yang terluka dirawat di Mesir
Komentar