Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kapasitas PLTS Terapung Cirata akan ditingkatkan menjadi 500 Megawatt peak (MWp) dari saat ini 192 MWp.
“Setelah memulai ini, saya juga sudah bicara juga dengan Dr Thani (Menteri Negara untuk Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab) bahwa ini akan ditingkatkan lagi mungkin di angka kurang lebih 500 MW,” kata Jokowi usai meresmikan PLTS Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, sebagaimana video yang ditayangkan Sekretariat Presiden.
Jokowi mengharapkan dengan realisasi investasi energi baru dan terbarukan (EBT) melalui PLTS Terapung Cirata, akan memantik investor-investor lainnya untuk menanamkan modal dalam pembangunan infrastruktur EBT seperti pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, geotermal dan tenaga angin.
“Saya kira kalau terus konsisten dilakukan seperti ini akan sangat baik,” kata dia.
Jokowi juga mengungkapkan sudah banyak investor bidang EBT yang mengantre masuk ke Indonesia. Di antara calon investor itu, ada investor besar untuk pembangkit listrik tenaga air, namun belum ada finalisasi untuk rencana investasi tersebut.
“Tidak semua kita terima, tapi kita yang kedua ini yang agak gede ini yang hydropower ini memang belum final,” ujar dia.
Jokowi mengharapkan dengan realisasi PLTS Terapung Cirata ini dapat menambah realisasi EBT dalam bauran energi nasional mencapai 23 persen sesuai target di tahun 2025. Namun, ia mengakui untuk mencapai target itu, negara membutuhkan upaya keras.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden meresmikan operasional PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp), di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia.
"Kita berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga (dunia)," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan operasional PLTS hasil kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, PLN, dan Masdar Uni Emirate Arab itu merupakan mimpi besar Indonesia membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar.
Masdar merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan, investasi, dan operasi proyek-proyek energi terbarukan dari Arab Saudi.
Dikatakan Jokowi, PLTS Terapung Cirata menambah kapasitas produksi listrik eksisting dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah setempat yang kini tercatat mencapai 1.000 Megawatt (MW).
"Di Cirata ini sudah ada PLTA dengan kapasitas 1.000 MW, dan sekarang di tambah dengan PLTS terapung sebesar 192 MWp. Ke depan kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 MWp," katanya.
Jokowi juga menyambut gembira kehadiran PLTS dan PLTA di Cirata yang diproyeksikan menjadi sumber pasokan energi hijau.
"Jadi, nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau juga, saya gembira dan bangga melihat PLTS terapung di Cirata ini telah selesai," katanya.
Jokowi meyakini Indonesia mampu memanfaatkan potensi energi baru terbarukan dari sejumlah teknologi yang tersedia di Tanah Air, seperti pembangkit energi bertenaga surya dan angin.
"Ini juga ada pembangkit angin. Dalam prosesnya ada tantangan cuaca memang, tapi bisa kita atasi dengan membangun smard grid, sehingga meskipun cuaca berubah-ubah, listriknya tetap stabil," ujarnya.
Tantangan lokasi energi baru terbarukan yang jauh dari pusat kebutuhan listrik, kata Jokowi, bisa diatasi dengan transmision line yang menghubungkan nantinya setiap sumber energi menuju ke pusat ekonomi.
"Potensi yang ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ungkap PLTS Terapung Cirata akan ditingkatkan jadi 500 MWp
Komentar