Bukittinggi (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan bahaya terjangan lahar dingin terhadap permukiman warga akibat endapan material vulkanik di puncak maupun lereng Gunung Marapi di Sumatera Barat.
"Bahaya erupsi Gunung Marapi ini ada dua yakni primer dan sekunder," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi PVMBG Ugan Saing di Bukittinggi, Senin.
Ugan menjelaskan ancaman lahar dingin termasuk kategori bahaya sekunder. Ancaman ini terjadi akibat adanya campuran akumulasi material vulkanik seperti abu, pasir hingga bebatuan di area puncak dan lereng Gunung Marapi.
Material vulkanik tersebut lama kelamaan bercampur dengan air hujan yang akhirnya menyebabkan banjir lahar dingin melalui aliran sungai yang berhulu dari gunung api. Sebagai contoh peristiwa bencana lahar dingin yang terjadi pada Jumat (5/4) dan menghantam beberapa wilayah di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
Ugan menjelaskan, massa dari lahar dingin lebih berat dibandingkan dengan air karena mengandung material padat berupa pasir hingga batu. Lahar dingin bisa mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga membahayakan masyarakat terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG ingatkan bahaya terjangan lahar dingin bagi permukiman warga
Berita Terkait
18 penerbangan di Bandara Sam Ratulangi dibatalkan
Selasa, 30 April 2024 16:53 Wib
Penutupan sementara Bandara Djalaluddin di Gorontalo diperpanjang
Selasa, 30 April 2024 16:45 Wib
PVMBG: Erupsi merusak stasiun seismik di Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 14:35 Wib
Pemkab Sitaro-Sulut perpanjang status tanggap darurat Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 13:51 Wib
Warga diminta waspadai tsunami akibat erupsi Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 13:08 Wib
PVMBG perluas jarak rekomendasi Gunung Ruang menjadi tujuh kilometer
Selasa, 30 April 2024 12:43 Wib
Bandara Sam Ratulangi tutup hingga Rabu Siang
Selasa, 30 April 2024 11:58 Wib
Akibat abu vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo ditutup sementara
Selasa, 30 April 2024 11:47 Wib
Komentar