Begini cara redakan tantrum anak dengan metode RIDD

id Tantrum, emosi, tantrum pada anak

Begini cara redakan tantrum anak dengan metode RIDD

Ilustrasi anak tantrum. (ANTARA/HO/Pexels)

Jakarta (ANTARA) -
Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr.dr.I Gusti Ayu Trisna Windiani Sp.A(K) mengatakan orang tua bisa menangani anak yang tantrum dengan menggunakan metode RIDD.

Metode pertama dalam RIDD adalah Remain calm yang artinya orang tua harus tetap tenang saat menghadapi anak tantrum. Jangan ikut berteriak dan berikan waktu pada anak untuk meregulasi emosinya

"Jadi ketika anak tantrum kita harus tetap tenang jangan ikut berteriak, nada suara tetap tenang, kalau berteriak anak akan meningkatkan tantrumnya 2 kali lipat, itu suatu tanda yang harus diperhatikan, kasih dia waktu," kata dia dalam sebuah diskusi yang diikuti secara daring, Selasa.

Cara kedua adalah Ignore the tantrum, yakni abaikan perilaku tantrumnya namun jangan mengabaikan anak. Tetap perhatikan perilaku anak yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain seperti menyakiti.

Ketiga, orang tua atau pengasuh bisa alihkan perhatian anak dan meninggalkan anak sampai tantrumnya selesai, atau yang disebut dengan Distract the child.

"Berikan time out, kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrum," jelas Trisna.

Setelah anak sudah dirasa aman dan tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain, orang tua boleh katakan 'ya' pada anak (Do say yes). Namun Trisna mengingatkan untuk tidak mudah mengabulkan permintaannya saat anak kembali merengek terhadap apa yang anak minta.

Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orang tua harus menjadi contoh yang baik pada anak.

"Jangan berdebat dan berteriak depan anak, jadilah contoh yg baik, jangan berdebat dengan pasangan di depan anak," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K) mengemukakan bahwa bermain menggunakan gawai dalam waktu lama dapat memicu munculnya perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

"Anak yang menonton atau mendapatkan paparan gadget lebih dari 20 menit, 66 persen mengalami tempered tantrum, karena penggunaan atau paparan gadget terlalu lama akan mengubah perilaku menjadi negatif," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak bisa tantrum karena tidak suka ada perubahan mendadak saat melakukan hal yang disukai, yang terjadi ketika orang tua meminta anak melakukan aktivitas lain semasa asyik bermain menggunakan gawai.

Selain itu, ia melanjutkan, anak-anak juga bisa tantrum jika mengalami infeksi, gangguan tidur, lelah, atau lapar serta belum punya keterampilan menanggulangi perasaan sendiri.

Dokter lulusan Universitas Udayana itu mengatakan bahwa tantrum dapat terjadi pada anak usia 18 bulan sampai empat tahun. 

Menurut dia, lama dan frekuensi tantrum akan berkurang seiring dengan pertambahan usia anak.

Trisna menjelaskan, tantrum merupakan bagian dari perkembangan emosional normal pada anak, tetapi bisa menjadi abnormal jika berlanjut dan tidak diintervensi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cara redakan tantrum anak dengan metode RIDD

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE