Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyetujui usulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto dalam keterangan yang diterima di Batam, Kamis mengatakan proses pengusulan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, sudah menjadi konsen BP Batam dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami mendapat target dari Kemenko Perekonomian bahwa setahun investasi harus ada dan terealisasi, maka menjadi tugas kami agar investasi KEK terwujud," kata Purwiyanto.
Ia menyampaikan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam seluas 47,17 Ha, akan berada di wilayah Sekupang 23,10 ha (Wisata Kesehatan Terpadu) dan wilayah Nongsa seluas 24,08 ha (Pariwisata).
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan target investasi Rp 6,91 triliun sampai dengan 2032 akan menyerap tenaga kerja 105.406 orang selama 80 tahun.
“Proyeksi dari investasi amat sangat besar, baik dari sisi persepsi wilayah dan dampak kehadiran investasinya bagi ekonomi dan tenaga kerja, tidak hanya sekedar milestone ini akan jadi multiplier effect bagi semua lini ekonomi di Batam," ujar dia.
Purwiyanto menyampaikan pengusulan ini dinilai memenuhi persyaratan karena telah menguasai lahan 100 persen dengan investor utama yakni Apollo Hospitals India dan Mayapada Group untuk Rumah Sakit Internasional.
Pada Lokasi Sekupang akan dilaksanakan kegiatan utama kesehatan dengan rencana bisnis Rumah Sakit Internasional (Mayapada Apollo Batam International Hospital), Nursing Academy International, MedTech Park yang dilengkapi MICE (Meetings, Incentive, Convention & Exhibition), Perumahan Dokter, Dormitory, Hotel & Retail.
RSBP Batam beserta sarana pendukung juga akan menjadi bagian dalam KEK yang layanannya akan terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital.
Sementara pada lokasi Nongsa akan dilaksanakan kegiatan utama pariwisata dengan rencana bisnis Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang berupa Cottages, Bungalow, Motel yang diperuntukkan bagi wisatawan, pasien dan keluarga pendamping.
Sementara itu, President Commissioner Mayapada Healthcare Johanes Tahir mengatakan pihaknya yang akan menjadi pelaksana pengembangan KEK Kesehatan Internasional Batam berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan wilayah Sekupang ini.
“Kami sangat gembira dengan hasil hari tersebut. Ini bukanlah akhir, melainkan permulaan kami untuk bisa merealisasikan janji dan komitmen kami. Akan segera hadir rumah sakit internasional di Batam yang bisa diminati oleh wisatawan dengan standar internasional," kata Johanes.
PT Karunia Praja Pesona ditugaskan merealisasikan komitmen dari target pengembangan KEK untuk 5 tahun pertama Rp 3,3 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 19.740 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP Batam: Menko Perekonomian setujui KEK Pariwisata Kesehatan
Berita Terkait
Cegah keracunan pada anak, BPOM turunkan tim awasi peredaran jajanan asal China di Kepri
Senin, 4 November 2024 19:20 Wib
Pemkab Natuna memasok obat-obatan untuk hewan ternak
Senin, 4 November 2024 18:06 Wib
Pemkot ajak masyarakat pilah sampah menuju Batam jadi kota sehat
Senin, 4 November 2024 17:47 Wib
Pemkab Natuna membentuk tim pembina kesehatan jiwa masyarakat
Senin, 4 November 2024 16:30 Wib
Pemkab Natuna batal adakan bibit sapi bagi peternak
Senin, 4 November 2024 16:15 Wib
BKKBN Kepri ingatkan bahaya pernikahan dini bagi ibu dan anak
Senin, 4 November 2024 16:05 Wib
Imigrasi Batam tunda penerbitan 154 paspor yang terindikasi PMI ilegal
Senin, 4 November 2024 15:57 Wib
Polda Kepri canangkan kampung madani bebas narkoba di Batam
Senin, 4 November 2024 15:37 Wib
Komentar