Kemenag Natuna-Kepri bersama Forkopimda rayakan "Lebaran" anak yatim

id Hari raya,Lebaran,Yatama,Anak yatim,Santunan ,Forkopimda,Natuna,Kemenag,Kementerian agama ,Kantor ,Rodhial Huda,Budi Der,kepri,Pulau Bunguran Besar,ke

Kemenag Natuna-Kepri bersama Forkopimda rayakan "Lebaran" anak yatim

Forkopimda Natuna saat menyantuni anak yatim di depan Kantor Kementerian Agama kabupaten Natuna Selasa (16/7/2024). (ANTARA/Muhamad Nurman)

Natuna (ANTARA) -
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau bersama Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) merayakan Lebaran anak yatim di daerah itu dengan menyantuni mereka.
 
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Natuna Budi Dermawan di Natuna, Selasa, mengatakan anak yatim yang diikutsertakan pada kegiatan tersebut sebanyak 192 orang.

Ia mengatakan perayaan digelar di halaman Kantor Kemenag Natuna di Jalan HR Soebrantas Kecamatan Bunguran Timur.

Baca juga: Cegah penyakit, Pemprov Kepri galakkan program promotif preventif

Selain Forkopimda, para pemangku kepentingan dan pengusaha di daerah setempat juga turut merayakan serta menyantuni anak yatim. "Kegiatan ini baru perdana kita lakukan dan merupakan instruksi dari Kementerian Agama," ucap dia.
 
Menurut data yang mereka miliki sedikitnya ada 500 anak yatim di Natuna dan yang diundang saat ini adalah mereka yang berada di Pulau Bunguran Besar.
 
Adapun tema pada perayaan itu, yakni Berbagi Cinta Berlimpah Berkah, yang bermakna dengan berbagi, maka rezeki akan semakin banyak dan menjadi berkah.
 
"Anak yatim merupakan tanggung jawab kita bersama, sebab itu perintah agama dan perintah undang-undang," ujar dia.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda sependapat dengan Kepala Kantor Kemenag Natuna.
 
Pada kesempatan itu ia berbagi trik jitu cara mendapatkan keberkahan di dalam hidup, trik itu, yakni menjadi orang tua asuh dari satu atau dua anak yatim di wilayah masing-masing.
 
Ia mengatakan pengasuhan tidak perlu dengan membawa anak yatim tinggal bersama, melainkan dengan membantu atau membelikan kebutuhan dasarnya setiap bulan.

Baca juga: Pemprov Kepri cabut moratorium izin pertambangan di Lingga
 
"Anak yatim hanya 500 orang, dan pasti ada satu dari 500 orang di Natuna ini yang mampu mengasuh satu orang dari mereka untuk dijadikan anak asuh," ucap dia.
 
Menurut dia, jika hal ini berjalan, tidak akan ada anak yatim yang kesusahan, sehingga berakhir meminta-minta akibat kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi.
 
"Ketika masing-masing mengasuh, tidak akan ada anak yatim yang kesusahan, ketika saya mengasuh dua dan tiga, pejabat yang menetap juga mengasuh satu atau dua, maka bantuan yang diberikan pada kegiatan santunan menjadi bonus buat mereka," ujar dia.

Baca juga: KPU Batam ingatkan pemilih untuk cek nama di DPT online

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE