Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Yan Fitri Halimansyah menegaskan kasus pengeroyokan anggota Polsek Sei Beduk oleh oknum Babinsa Lubuk Baja tidak akan mempengaruhi sinergitas TNI-Polri dalam mengamankan Pilkada serentak 2024 di wilayah hukum Kepri.
“Itu (insiden pengeroyokan) riak-riak kecil aja itu. Perilaku orang bukan institusi,” kata Yan Fitri di Kota Batam, Senin.
Jenderal polisi bintang dua itu mengibaratkan kejadian tersebut, seperti seorang anak yang melakukan pencurian, tidak bisa serta merta menyalahkan orang tuanya turut terlibat pencurian.
“Enggak mungkin anaknya yang nyolong, orang tuanya disalahi, keluarga besarnya disalahin, kan enggak. Seperti itulah kira-kira jawabannya, bahwa itu perilaku oknum. Tidak ada masalah,” katanya.
Perwira tinggi Polri juga menekankan soliditas TNI-Polri masih terus terjaga, terbukti dalam pengamanan Pilkada serentak 2024 di wilayah hukum Polda Kepri juga dibantu oleh pihak TNI sebanyak 678 personel yang terlibat Operasi Mantap Praja Seligi 2024.
Dia pun meminta agar semua pihak tidak mempolitisasi isu-isu terkait sinergitas TNI-Polri yang dikaitkan dengan institusi.
“Ini bukti soliditas TNI-Polri, jangan selalu kami dipolitisasi terhadap hal-hal yang sifatnya besar. Itu (insiden) bagian dari riak-riak kehidupan saja. Perilaku perorangan, bukan hal yang mendasar untuk memberikan suatu penilaian terhadap institusi yang besar ini,” ujarnya.
Baca juga: Polresta Barelang selidiki kasus pengeroyokan anggota Polsek Sei Beduk Kota Batam
Sebelumnya, Kapolda Kepri memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Seligi 2024 dalam rangka pengamanan Pilkada serentak 2024. Operasi ini berlangsung selama 112 hari mulai dari 27 Agustus sampai dengan 16 Desember 2024.
Pada kesempatan itu Kapolda Kepri menyampaikan kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut agar menjaga sinergi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Menurut dia, Operasi Mantap Praja Seligi 2024 tidak akan berjalan tanpa sinergitas yang baik antara Polri, TNI dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Saya harapkan koordinasi yang solid baik di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota agar setiap informasi dan perkembangan situasi di lapangan harus dapat dikomunikasikan dengan cepat, akurat, untuk diambil langkah-langkah yang tepat,” katanya.
Insiden pengeroyokan dua anggota Polsek Sei Beduk oleh oknum anggota Babinsa Lubuk Baja terjadi pada Kamis (15/8) malam. Kejadian tersebut telah diproses oleh Kodim 0316/Batam dengan menahan dan memproses hukum oknum Babinsa berinisial HP. Sementara itu, Porlesta Barelang juga memproses laporan polisi terkait pengeroyokan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi.
Baca juga: Dandim Batam pastikan situasi kondusif usai pengeroyokan di Sei Beduk
Komentar